9 Makanan Khas untuk Buka Puasa dari Berbagai Penjuru Dunia

9 Makanan Khas untuk Buka Puasa dari Berbagai Penjuru Dunia

korannews.com – Kurma sering kali dianggap sebagai makanan khas bulan puasa.

Buah dengan rasa manis ini memang kerap dijadikan makanan untuk sahur maupun berbuka di Bulan Ramadhan.

Apalagi dalam ajaran Islam, kurma memang menjadi makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi baik saat sahur maupun untuk membatalkan puasa.

Meski demikian, bukan berarti kurma adalah satu-satunya pangan favorit di Bulan Suci ini.

Ada berbagai menu favorit lainnya dari berbagai negera seiring perkembangan Islam ke berbagai penjuru dunia.

Dilansir dari Tasting Table, berikut 10 makanan khas bulan puasa dari berbagai penjuru dunia.

Kurma

Makanan khas bulan puasa pertama adalah kurma, yang biasanya mulai dipasarkan di berbagai supermarket di negara atau kota dengan mayioritas penduduk Muslim.

Ini disebabkan karena menurut kitab suci umat Islam, Nabi Muhammad akan berbuka puasa dengan makan tiga kurma dan seteguk air, sehingga banyak pengikut yang mengikutinya.

Hal ini pun cukup masuk akal. Sebab, kurma tinggi akan gula alami, sehingga ideal untuk mendapatkan kembali energi setelah berpuasa.

Lalu di antara 200 varietas kurma yang ada, rasa kurma medjool yang unik dan manis adalah yang paling populer.

Ramazan pidesi, Turki

Pada era Ottoman, ada beberapa toko roti yang menyediakan kebutuhan untuk militer, masyarakat umum, kedutaan, hingga menjadi badan amal.

Menariknya, meski toko-toko itu sudah tidak ada, sebuah area di Istanbul masih memiliki banyak toko roti, yang akan dipadati orang-orang di bulan Ramadan untuk mendapatkan Ramazan pidesi, sejenis roti beragi yang lembut.

Roti ini memiliki lekukan dan topping biji wijen serta nigella yang khas, memberinya tampilan yang unik.

Biasanya, roti unik ini disajikan bersama kopi Turki, keju, labneh (cream cheese khas Lebanon), dan selai untuk sahur.

Selain itu, ada pula yang menikmatinya bersama telur khas Turki untuk berbuka.

Qatayef, Mesir

Makanan khas bulan puasa lainnya adalah qatayef, camilan manis yang biasa dikonsumsi oleh penduduk Mesir, Afrika Utara, dan Timur Tengah.

Qatayef sendiri merupakan pancake yang terbuat dari tepung terigu, semolina (sejenis tepung dari durum), dan ragi yang dimasak hanya di satu sisi.

Ada dua jenis qatayef yang populer, yaitu yang berisi ashta (krim gumpal) manis dengan topping kacang-kacangan dan madu, lalu ada pula yang disegel, digoreng, dan dibiarkan terendam dalam sirup gula.

Knafeh, Palestina

Makanan berbasis keju seperti knafeh (juga disebut sebagai kunafa, kanafe, atau kunefe) juga cukup populer di negara-negara Timur Tengah, seperti Palestina.

Knafeh ini dikenal karena aromanya yang mirip bunga dan rasanya yang manis.

Adapun bahan bakunya adalah mozarella yang menjadi dasar kuenya dan filum parut yang disebut kataïfi untuk topping.

Setelah itu, dessert satu ini akan dipanggang dalam oven hingga meleleh dan berwarna keemasan.

Sirup bunga manis beraroma mawar dan bunga jeruk pun dituangkan di atasnya, sementara taburan pistachio yang dihancurkan akan jadi toppingnya.

Harira, Maroko

Maroko juga punya menu khas untuk berbuka puasa lho, yaitu harira.

Menariknya, meski kaya akan rasa seperti layaknya makanan khas Maroko lainnya, hidangan sup berbahan dasar tumbuhan, meski ada beberapa versi yang mengandung daging.

Nama makanan ini sebenarnya diambil dari bahasa Arab, yaitu “harir,” yang berarti sutera, dan menggambarkan teksturnya yang lembut dan halus.

Harir sendiri dibuat dari berbagai sayuran, seperti itu buncis, tomat, lentil, peterseli, daun ketumbar, seledri, bihun, jahe, dan rempah yang memberi kesan hangat.

Ayam masak merah, Malaysia

Ingin berbuka puasa dengan makanan yang cukup pedas dan kaya rasa?

Jika iya, bisa mencoba makanan khas bulan puasa asal Malaysia, yaitu ayam masak merah, menu ayam yang dimasak dalam saus aromatik dengan cita rasa cukup pedas.

Makanan ini juga merupakan hidangan wajib bagi keluarga Muslim Malaysia saat Idul Fitri lho.

Jollof rice, Nigeria

Hidangan asal Nigeria, Ghana, dan Senegal ini terbuat dari nasi long-grain yang dimasak dalam saus berbahan dasar tomat, lalu dibumbui dengan bubuk kari pedas, thyme kering, dan daun salam.

Biasanya, nasi jollof disajikan bersama dengan ayam atau ikan goreng renyah dan diberi garnish berupa plantain (sejenis pisang) goreng atau coleslaw.

Nigeria sendiri dikenal sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di Afrika, yang akan merayakan datangnya bulan Ramadhan dengan hidangan satu ini.

Bean Pie, Amerika Serikat

Islam sebenarnya merupakan agama terbesar ketiga di Amerika Serikat setelah Kristen dan Yudaisme, dengan lebih dari 3,5 juta pengikut.

Karena itu, tidak aneh jika negara ini memiliki makanan khas yang kerap disantap di bulan puasa. Misalnya saja, bean pie atau pai kacang.

Makanan manis satu ini diciptakan oleh komunitas Muslim berkulit hitam di AS pada tahun 1930-an.

Pada saat itu, pendiri dari “Nation of Islam,” salah satu gerakan populer di era tersebut menyarankan para pengikutnya untuk mengonsumsi makanan tidak sehat dan haram, seperti daging babi, alkohol, dan gelatin.

Karena itulah, dessert lembut dan creamy ini pun lahir.

Samosa, India

India memiliki penduduk Muslim dengan total sekitar 200 juta penduduk, membuatnya menjadi negara ketiga dengan populasi Muslim terbanyak.

Karena itu, tidak mengherankan bila India memiliki berbagai makanan untuk berbuka puasa, yang terdiri dari berbagai jenis kari, roti, dan nasi.

Namun, ada satu camilan yang selalu ada ketika berbuka puasa, yaitu samosa, sejenis pastry goreng dengan kulit yang garing, flaky, serta berisi kacang polong dan kentang.

Camilan ini dibumbui dan biasa disajikan bersama berbagai kari, raita (sejenis saus cocolan yang terbuat dari yogurt), dan chutney (semacam saus cocolan).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Exit mobile version