korannews.com – Eksim parah adalah kondisi peradangan kulit yang menyebabkan banyak gejala yang tidak menyenangkan, termasuk kulit yang sangat gatal, kulit kering, ruam, dan perubahan warna kulit,
Selain menjadi masalah fisik, gejala-gejala ini juga dapat menyebabkan masalah emosional.
Menurut analisis studi yang diterbitkan sebelumnya dalam jurnal PLoS ONE edisi Februari 2022, penderita eksim mungkin berisiko 63 persen lebih tinggi mengalami kecemasan dan depresi .
Persentase itu dibandingkan dengan mereka yang tidak menderita eksim.
Hal ini mungkin terjadi karena eksim yang parah tidak hanya memengaruhi kulit, tetapi juga dapat memengaruhi kualitas hidup.
Bagaimana eksim yang parah berdampak pada emosi
Kulit yang gatal tanpa henti dapat membuat kita sulit tidur dan juga sulit beraktivitas saat bangun tidur.
“Orang yang tidak bisa tidur nyenyak sering kali lebih tertekan, lebih cemas, dan tidak dapat fokus pada tugas-tugas mereka di siang hari.”
Demikian kata ahli dermatologi di Icahn School of Medicine di New York, Suzanne Friedler, MD, FAAD.
“Ketika menderita eksim, kita juga akan sulit untuk fokus di siang hari karena terganggu oleh rasa gatal,” ujar dia.
Selain itu, rasa malu karena memiliki bercak-bercak merah yang besar dan terlihat jelas pada kulit.
Bercak yang berubah warna juga dapat menimbulkan dampak emosional pada orang lain.
“Jika seseorang memiliki eksim di lengan, tangan, atau wajah, itu lebih jelas bagi orang lain.”
“Dan kemudian hal ini dapat menyebabkan lebih banyak kecemasan dan masalah harga diri.”
Begitu kata seorang ahli psikodermatologi di Saginaw, Michigan, Mohammad Jafferany, MD.
“Dan orang-orang yang merasa lebih tertekan mungkin memilih untuk menyendiri,” jelas dia.
Tanda-tanda depresi dan kecemasan
Menurut Jafferany, kita mungkin mengalami depresi jika:
• Merasa kosong dan sedih
“Kami berbicara tentang perasaan sedih, menangis, putus asa, tidak berdaya, dan hampa, serta frustrasi dan kemarahan dalam beberapa kasus,” kata dia.
• Kehilangan minat pada hal-hal yang biasanya kita nikmati
Jafferany menjelaskan, kita mungkin tidak menikmati hobi yang dulu kita sukai, atau kita kesulitan untuk ikut serta dalam kegiatan yang menyenangkan.
• Mengalami gangguan tidur
Hal ini bisa jadi rumit karena eksim itu sendiri dapat memengaruhi tidur.
“Terkadang seseorang tidur nyenyak, tetapi terkadang mereka tidak bisa tidur dan berguling-guling di tempat tidur,” kata Jafferany.
“Akibatnya, mereka bisa merasa sangat lelah dan tidak berenergi,” terangnya.
• Mengalami perubahan berat badan
Bagi sebagian orang, ini mungkin berarti tidak makan banyak dan menurunkan berat badan, sementara yang lain mungkin bertambah berat badan karena stres.
• Mengalami kesulitan berkonsentrasi
Menurut Jafferany, ini mungkin termasuk merenungkan masa lalu, di mana seseorang tidak dapat membuat keputusan atau mengingat sesuatu, karena mereka tidak dapat fokus.
• Memiliki pikiran untuk bunuh diri
“Ini bisa berarti berpikir bahwa kita tidak pantas untuk hidup, atau membayangkan cara untuk mati,” jelas Jafferany.
Gejala-gejala kecemasan bisa mirip dengan gejala depresi.
Menurut Cleveland Clinic, orang dengan kecemasan juga mungkin overthinking dan membayangkan skenario terburuk, terobsesi dengan situasi, merasa gelisah, atau merasa gelisah dan sulit untuk bersantai.
“Selain itu, seseorang mungkin khawatir dengan tampilan fisik dan penampilannya sehingga mereka mungkin mencoba menyembunyikan atau mengisolasi diri mereka sendiri,” kata Jafferany.
“Mungkin juga seseorang mengalami kecemasan dan depresi pada saat yang bersamaan,” tambahnya.
Cara mengatasi kecemasan dan depresi
Kabar baiknya, kecemasan dan depresi merupakan kondisi yang dapat diobati, dan mengatasinya juga dapat membantu kita hidup lebih baik dengan eksim.
Berikut adalah beberapa kiat untuk mengelola gangguan kesehatan mental yang umum terjadi jika kita menderita eksim yang parah:
1. Mendapatkan perawatan yang tepat untuk eksim
Friedler merekomendasikan untuk menemui dokter kulit dan mempelajari kebiasaan perawatan kulit yang tepat, karena perilaku kita benar-benar memengaruhi kesehatan kulit.
“Mengobati gatal-gatal akibat eksim sangat penting untuk kualitas hidup,” ungkapnya.
Ini termasuk mandi air hangat yang singkat (tapi tidak panas) dengan sabun untuk kulit sensitif dan melembapkan setelahnya, serta minum obat yang tepat untuk mengendalikan rasa gatal seperti antihistamin dan steroid.
Jika kita telah mencoba semua ini dan masih belum merasakan kelegaan, Friedler mengatakan, ada obat yang lebih ampuh yang tersedia untuk eksim yang parah, termasuk obat biologis oral atau suntik.
2. Bicaralah dengan terapis
Berbicara dengan terapis dapat membantu kita mengatasi depresi dan kecemasan, karena terapis dapat memberikan alat untuk membantu kita mengatasi emosi.
Beberapa orang juga mungkin perlu menambahkan obat antidepresan ke dalam rencana perawatan mereka bersama dengan terapi.
Untungnya, menurut Friedler dan Jafferany, antidepresan seharusnya tidak menimbulkan masalah apa pun saat dikonsumsi bersama perawatan eksim.
“Bahkan, untuk beberapa orang dengan eksim yang menggaruk dirinya sendiri ketika mereka merasa cemas, obat antidepresan tertentu sebenarnya dapat membantu mengatasi dorongan untuk menggaruk,” kata Friedler.
3. Berkonsultasi dengan psikodermatolog
Psikodermatologi adalah bidang baru yang berfokus pada bagaimana pikiran dan kulit saling memengaruhi.
Menurut Jafferany, seorang psikodermatolog umumnya adalah dokter kulit dan psikiater yang dapat merawat kulit sekaligus mengajarkan kita cara mengelola stres yang berspesialisasi dalam bidang ini.
Jika kita ingin lebih fokus pada bagaimana kulit memengaruhi kita secara emosional, dokter spesialis kulit dapat menjadi orang yang tepat untuk ditambahkan ke dalam tim perawatan.
4. Mendapatkan dukungan dari orang lain
Hidup dengan eksim dapat terasa mengasingkan, terutama jika kita tidak mengenal orang lain yang mengalaminya.
Mintalah dokter untuk merujuk kita ke kelompok pendukung lokal atau temukan orang lain yang menderita eksim.
Selain itu, kita juga bisa bergabung dengan komunitas online untuk para penderita eksim.
5. Mengikuti gaya hidup sehat
Menurut sebuah tinjauan yang diterbitkan pada tahun 2020, meditasi dapat mengurangi keinginan untuk menggaruk pada orang yang mengalami gatal kronis.
Olahraga juga bisa menurunkan stres dan meningkatkan suasana hati yang baik untuk kulit.
Ada baiknya bila kita bereksperimen dengan rutinitas olahraga yang berbeda untuk mengetahui mana yang dapat membantu kita berolahraga tanpa memperparah kondisi kulit.
Menurut National Eczema Association (NEA), hal itu mungkin termasuk latihan berdampak rendah seperti yoga.
“Menghilangkan stres dan membantu mengatasi kecemasan atau depresi kita akan memainkan peran positif dalam pengelolaan eksim,” kata Jafferany.
“Ini baik untuk kesehatan dan kesejahteraan kita secara keseluruhan,” imbuh dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.