korannews.com – Tersedia 5 cara aman menolak ajakan buka puasa bersama (bukber) di momen Ramadhan 2023 . Momen puasa biasanya diwarnai ajakan tersebut baik dari teman sekolah maupun teman lama.Bukber memang bisa menjadi ajang mempererat tali silaturahmi yang sempat longgar akibat sibuk masing-masing selama 11 bulan belakangan. Bertemu teman lama memang mengasyikkan, tapi rasanya ada hal-hal yang menjadi pertimbangan.Di antaranya waktu puasa yang hanya sekira 30 hari tentu akan terasa padat jika diisi banyak kegiatan bukber. Terlebih itu adalah waktu yang sebenarnya bisa dipakai untuk berkumpul dengan keluarga atau fokus beribadah sejak Magrib hingga Isya dan Tarawih.Selain itu, bertemu teman lama rawan dijadikan ajang memamerkan pencapaian masing-masing selama setahun terakhir, dikutip dari laman Unair. Perilaku pamer tersebut juga bisa berupa memamerkan pakaian atau tukar kartu nama.
Anda bisa menerapkan cara aman berikut untuk menghindari ajakan berkumpul yang membuat Anda tidak nyaman, termasuk bukber Ramadhan 2023 yang rawan flexing:
Penolakan cenderung berkonotasi negatif, cobalah kita mengungkap perasaan positif saat menolaknya agar tanggapan kita bisa lebih diterima teman. Hal itu akan menunjukkan kepedulian kita pada ajakan tersebut meski kita tidak bisa datang.Terapis dan pendiri Croooked Counseling di Ohio, Amerika Serikat yakni Allyssa Dziurlaj menyarankan kita memakai kalimat berikut saat akan menolak ajakan.
Pastikan kita segera mengabari jika kita bemaksud menolaknya. Menunda mengabari atau mengabaikan undangan bukan pilihan bijak. Hal itu justru bisa memperuncing potensi pertikaian yang bisa saja terjadi akibat ajakan tersebut, sesuatu yang tak diinginkan di momen Ramadhan 2023 .Tak hanya itu, segera mengabari adalah bentuk penghormatan kepada pihak yang mengundang, utamanya jika mereka akan mempersiapkan terlebih dahulu ruangan dan jamuan terbaik untuk yang datang.
Bukan tidak mungkin kita akan membuat banyak alasan karena gugup dalam menolak ajakan bukber. Sebaiknya kita menghindari hal itu agar maksud kita dalam menolak bisa segera dimengerti.Pastikan juga kita tidak membuat-buat alasan untuk kemudian membohongi teman kita hanya demi kebaikan. Hal itu dinilai sebagai bentuk kegagalan kita dalam mengambil keputusan tersebut. Bersikap jujurlah!
Adalah wajar jika kita merasa bersalah lalu merenung usai menolak ajakan. Hal itu justru akan memberikan kita kesempatan menumbuhkan ketahanan di sekitar ketidaknyaman, demikian menurut terapis dan pendiri Highland Park Holistic Psychoterapy di Los Angeles, Amerika Serikat, Jenny Walters.Adapun menurut Dziurlaj, ia menyarankan agar kita senantiasa mengingatkan diri sendiri saat menolak ajakan tersebut yakni berupa prioritas dan batasan yang harus dijaga agar kita terlatih menolak dalam situasi tersebut.Saat kita merasa lega usai menolak ajakan, kita telah melakukan hal yang benar untuk kesehatan mental kita. Hal sama berlaku saat kita memutuskan menerima ajakan tersebut tapi justru merasa bersalah, semoga hal itu juga berdampak positif pada kesehatan mental tersebut.
Tips ini bisa menjadi solusi terlebih kalau kita terbuka dengan pilihan lain. Misalnya dengan berkunjung esok harinya atau bertemu di hari raya dan kesempatan lain, dan sebagainya. Solusi ini bisa ikut menjaga pertemanan kita dengan mereka.***