korannews.com – Sebagai organ terbesar dan ‘jembatan’ interaksi tubuh dengan dunia luar, kulit tentunya memerlukan perawatan agar dapat bekerja secara maksimal.
Tak mengherankan bila kini pasar dipenuhi oleh berbagai jenis produk body care dengan berbagai klaim terbaik dan menyehatkan.
Sayangnya, tidak semua produk body care yang kita jumpai bebas dari bahan kimia berbahaya . Oleh sebab itu, sebagai konsumen pun kita dituntut untuk lebih waspada agar efek buruknya tidak sampai menimpa kulit.
Kira-kira, apa saja bahan kimia berbahaya yang acap masuk ke dalam komposisi body care? Berikut beberapa di antaranya:
1. Phthalates
Phthalates merupakan wewangian buatan. Zat kimia ini banyak ditemukan pada sampo, sabun cair, lotion, hingga produk pembersih rumah.
Phthalates berpotensi membahayakan ibu hamil hingga proses tumbuh kembang ataupun keselamatan janin. Bahkan, phthalates yang masuk ke dalam tubuh ibu juga dapat tercampur dengan asi dan mengancam kesehatan bayinya.
Karenanya sebisa mungkin hindari produk yang hanya mencantumkan tulisan bahan “pewangi” atau “fragrance” pada kemasannya tanpa keterangan jelas. Pasalnya, terdapat kemungkinan bila produk tersebut mengandung phthalates.
2. Triclosan
Triclosan adalah zat kimia yang bertugas membunuh mikroorganisme seperti jamur dan bakteri. Umumnya, triclosan dapat ditemukan pada produk pembersih tubuh seperti sabun, pasta gigi, hingga deterjen.
Sayang, manfaat tersebut diiringi oleh potensi timbulnya penyakit macam alergi, asma dan eksim. Bahkan, penggunaan triclosan secara rutin dan berlebih bisa meningkatkan kemungkinan bakteri untuk bermutasi menjadi lebih kuat.
3. Paraben
Paraben merupakan pengawet yang biasa digunakan untuk mencegah pertumbuhan mikroba pada produk. Biasanya, kandungan paraben ditemukan pada berbagai macam produk kosmetik dan pembersih kulit.
Adapun, penggunaan produk kosmetik dengan kandungan paraben berpotensi menimbulkan reaksi seperti gatal, munculnya ruam, bengkak, hingga rasa nyeri ataupun terbakar. Bahkan, terdapat dugaan kalau paraben dapat memicu kanker.
4. Formaldehyde
Sama seperti paraben, formaldehyde atau formalin adalah senyawa yang acap digunakan sebagai pengawet pada produk skincare dan kosmetik. Biasanya, kandungan formaldehyde dapat ditemukan pada cat kuku, make-up, lotion hingga deodoran.
Di sisi lain, paparan formalydehyde bisa menyebabkan iritasi kulit, kesulitan bernapas, mata berair, hingga sensasi terbakar di dalam hidung saat terhirup.
Tak berhenti sampai di situ, formaldehyde juga dikategorikan oleh The International Agency for Research on Cancer sebagai carcinogen atau zat yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker.
5. Alkohol
Tidak semua alkohol termasuk dalam kategori ‘jahat’. Dalam hal ini, beberapa jenis alkohol yang patut diwaspadai adalah methanol, isopropyl, propanol dan benzyl.
Jenis-jenis alkohol tersebut dapat menimbulkan kekeringan hingga iritasi saat dipaparkan ke kulit. Bahkan, dalam kasus tertentu bisa saja terjadi peradangan dan ‘ledakan’ jerawat akibat sifat penyingkir perlindungan alami kulit yang dimiliki oleh alkohol-alkohol tadi.
Lalu bagaimana menghindari bahan-bahan tersebut? Bila merasa kewalahan untuk mengingat kandungan-kandungan yang berpotensi menimbulkan bahaya, kita dapat mengaplikasikan cara lain yang jauh lebih sederhana.
Berkaca pada penjelasan tentang triclosan, sebisa mungkin hindarilah produk-produk yang mencantumkan bahan ataupun istilah ambigu seperti “ramah lingkungan”, “natural”, hingga “botanikal”.
Sebagai gantinya, pilihlah produk-produk yang tidak ragu menjabarkan komposisi secara gamblang dan sudah mencantumkan sertifikasi dari badan berwajib.
Saat ini banyak produk dengan jelas menjabarkan kandungan yang dipakai, salah satunya adalah produk Dr. Bronner’s.
Menurut Renny Hasibuan, CMO PT. SESA, perusahaan yang menaungi produk Dr.Bronner’s, brand ini juga dilengkapi sertifikasi seperti USDA Organic, Vegan Action, OTCO, Fair Trade, Non-GMO, hingga Cruelty-Free yang menandakan standar keberlangsungan ekologi serta sosial.
Yang menarik, Dr. Bronner’s menyediakan produk sabun multifungsi ’18-in-1’ yang dapat digunakan saat mandi, menggosok gigi, mencuci tangan, cuci piring hingga baju, bahkan membersihkan hewan peliharaan.
Konsep segudang manfaat di dalam satu botol tersebut memungkinkan para pengguna ikut mengurangi sampah botol yang berpotensi mencemari alam.
” Sabun cair Dr. Bronner’s sama sekali tidak mengandung ke lima bahan yang disebut di atas, sehingga aman bagi kulit. Dan karena terbuat dari bahan-bahan alami, sabun cair Dr. Bronner’s tidak akan mencemari lingkungan,” ujar Renny.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.