korannews.com – Makanan dan bisa dikatakan sebagai salah satu penyebab utama munculnya .
Apalagi jika kita berlebihan mengonsumsinya dan tidak memerhatikan kebersihan gigi dengan baik.
Dampak buruknya tak cuma sakit gigi , tapi juga dapat memicu lebih lanjut.
Lantas, apa yang membuat makanan dan minuman manis ini berisiko mengganggu kesehatan gigi?
Makanan dan minuman manis memicu sakit gigi
Sebagian besar makanan dan minuman manis itu mengandung . Sedangkan zat pemanis pada gula dapat berpotensi merusak gigi dan membuatnya menjadi lebih sensitif.
Dalam kondisi ini, tingkat kepekaan gigi tak cuma menjadi lebih tinggi pada makanan atau minuman manis, tapi juga pada suhu dingin dan panas.
Itulah yang menjadi alasan makanan manis dapat menimbulkan sensasi nyeri atau setelah mengonsumsinya.
Selain sensitivitasnya yang bertambah, sakit gigi setelah menikmati makanan manis dapat disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut.
1. Hilangnya enamel gigi
Sisa-sisa gula yang menempel di gigi setelah mengonsumsi makanan atau manis dapat berfermentasi di dalam mulut karena sebagian kandungannya berupa karbohidrat.
Ketika karbohidrat berfermentasi ini bercampur dengan bakteri yang ada di mulut, kemudian efeknya menghasilkan asam.
Kondisi ini jika terus dibiarkan bisa membuat hilangnya enamel gigi karena mineral dari enamel mengalami pengikisan akibat asam dan membuatnya lebih sensitif.
Hilangnya enamel membuat gigi jadi lebih rentan dan sensitif terhadap rangsangan dan tak jarang dampaknya bisa memicu sakit gigi.
Salah satu cara untuk mencegah kondisi ini adalah segera sikat gigi atau kumur-kumur setelah mengonsumsi makanan atau minuman manis.
2. Memicu kerusakan gigi
Di dalam mulut terdapat sejumlah bakteri yang memakan gula. Hasil metabolisme itu memicu lapisan lengket yang disebut plak, kemudian terbentuk di gigi dan di bawah gusi.
Plak gigi ini juga bersifat asam yang bisa menyebabkan demineralisasi email gigi.
Setelah enamel terkikis, bakteri dan asam dapat masuk ke gigi, lalu mencapai dentin lunak di dalamnya hingga muncul .
Kerusakan gigi ini yang dapat berkembang menjadi gigi berlubang dan menyebabkan sakit gigi.
Jika tidak segera di atasi (ditambal) maka lubang pada gigi menjadi lebih besar dan lebih dalam.
Akibatnya bakteri akan lebih mudah menumpuk pada gigi berlubang hingga memicu kerusakan lebih lanjut, termasuk sakit gigi.
3. Gingivitis (penyakit gusi)
Penumpukan plak juga dapat menyebabkan penyakit gusi. Ketika plak mengeras pada gigi, maka dapat berkembang menjadi karang gigi.
Sedangkan kandungan tartar dan plak ini bisa mengiritasi gusi dan memicu masalah lain seperti peradangan, infeksi, pembengkakkan, infeksi, hingga gusi berdarah.
Jaringan gusi yang sedang meradang ini juga dapat meningkatkan sensitivitas gigi karena akar gigi yang terdapat ujung saraf menjadi terbuka.
Kemudian efek dari masalah ini juga bisa memicu nyeri pada gigi.
4. Gusi turun
Gusi dirancang untuk menutupi tulang dan melindungi akar setiap gigi.
Seiring bertambahnya usia, gusi mungkin mulai menurun dari posisi semula lalu akar gigi menjadi terbuka.
Beberapa kebiasaan seperti merokok, menyikat gigi terlalu keras sampai keseringan konsumsi makanan dan minuman manis juga dapat memicu gusi turun.
Kondisi gusi yang turun jelas bisa memengaruhi kesehatan gigi dan bisa meningkatkan sensitivitas gigi terhadap gula, suhu panas dan dingin hingga memicu sakit gigi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.