korannews.com – Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengajak pelaku bisnis nasional untuk menerapkan keutamaan nilai-nilai Pancasila dalam langkah dan pengambilan keputusan usaha.
Selain itu, penerapan strategi bisnis pun harus berlandaskan pada nilai yang kuat dan efektif.
“Sebagai contoh, beberapa pelaksanaan inisiatif strategis di Kementerian BUMN didorong berlandaskan pada nilai AKHLAK, Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif, yang berkaitan erat dengan dasar negara Indonesia, Pancasila,” ujar Kartiko dalam jumpa pers daring “Bangkit Bersama Nilai: Inisiatif V20 Bagi Pemulihan Global” di Jakarta, Jumat.
Kartiko juga mengatakan pendidikan atas nilai-nilai memerlukan waktu yang panjang sehingga perlu ditanamkan sedini mungkin.
Program ini diharapkan dapat menjadi program berskala nasional sehingga dapat mendorong Indonesia menjadi negara yang kuat dan maju di tahun 2045.
Sementara itu, sebuah Komunike bertema Values at the Center akan diluncurkan pada Pertemuan Puncak Values20 atau V20 Summit 2022, yang akan berlangsung pada 20 -21 Oktober di Green School, Ubud, Bali.
Melalui Komunike yang akan diluncurkan, V20 2022 Summit menelurkan sejumlah rekomendasi kebijakan berbasis-nilai bagi Presidensi G20 Indonesia dan dunia.
“Komunike V20 2022 hadir secara kreatif dan interaktif sehingga manfaat dan tujuannya mudah dipahami. Sasaran Komunike tentu bukan hanya jaringan global V20, tapi publik luas,” kata Co-Sherpa V20 2022 Prof. Dr. Makarim Wibisono.
Bersama dengan Makarim sebagai Co-Sherpa V20 2022, Alissa Wahid yang kini menjadi Duta SGDs Indonesia dan Ketua Tanfidziyah PBNU, mengatakan V20 2022 Summit merupakan ajang untuk Indonesia mengajak dunia bergerak bersama menuju pemulihan global di atas fondasi nilai.
Menurut Alissa, Values at the Center sebagai tema utama Komunike sungguh tepat.
Saat ini, V20 2022 Summit menghadapi setidaknya dua tantangan krusial di tataran global. Pertama, pecahnya perang Rusia-Ukraina pada tahun ini yang menimbulkan rentetan krisis pangan dan energi.
Kedua, tantangan yang sudah disadari sejak lama yaitu perubahan iklim. Permasalahan-permasalahan ini tentu tidak dapat dihadapi sendiri-sendiri oleh setiap negara tapi membutuhkan pendekatan dan kesepakatan multilateral.
Urgensi lain yang perlu terus dikawal adalah proses kebangkitan dunia setelah dilanda pandemi global sejak Maret 2020.
Menghadapi isu-isu tersebut, V20 percaya bahwa nilai-nilai integritas, tanggung-jawab, keadilan, darmabakti, belarasa, dan gotong royong harus dipegang teguh sebagai landasan pemulihan global yang berkelanjutan.