Pejabat polisi Jepang telah mengidentifikasi Tetsuya Yamagami, seorang penduduk kota Nara Jepang berusia 42 tahun. Dia sebagai orang yang bertanggungjawab ketika Shinzo Abe ditembak.
Shinzo Abe ditembak dengan senapan saat dia menyampaikan pidato di dekat Stasiun Yamato-Saidaiji di Kota Nara. Abe jatuh ke tanah dan berdarah dari dada sesuai foto yang dibagikan oleh kantor berita Jepang.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Saat Shinzo Abe ditembak, dia tengah berkampanye untuk pemilihan Majelis Tinggi mendatang dan membantu calon dari Partai Liberal Demokratik, Kentaro Asahi.
Yamagami ditangkap karena dicurigai melakukan percobaan pembunuhan dan dibawa ke kantor polisi Nara Nishi. Polisi juga menyita pistol dan pistol yang disita tampaknya buatan tangan.
“Di kantor polisi, Yamagami dilaporkan mengatakan bahwa dia menembak mantan PM Abe karena dia tidak puas dengannya. Polisi di kantor polisi mendengarkan pernyataan Yamagami,” lapor kantor berita NHK.
Laporan oleh NHK juga mengungkapkan bahwa Yamagami bekerja untuk Pasukan Bela Diri Maritim selama tiga tahun hingga sekitar tahun 2005.
Seorang reporter dari NHK mengatakan, dia mendengar dua ledakan keras setelah Shinzo Abe ditembak dan ambruk ke tanah. Dia berdarah dan langsung dikepung oleh petugas keamanannya setelah ditembak.
Gambar yang dibagikan di media sosial menunjukkan Shinzo Abe yang terbaring di tanah dengan kemeja putihnya berlumuran darah.
Sementara itu, Yamagami langsung ditahan oleh petugas keamanan dan dijepit ke tanah, menurut gambar dan video di media sosial.
Pihak berwenang masih berusaha mencari tahu motif di balik serangan itu.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida diberitahu tentang serangan terhadap pendahulunya dan dia segera bergegas dari acaranya menuju Tokyo.
Laporan media Jepang mengatakan bahwa Abe mengalami henti jantung segera setelah ditembak.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida memberikan pembaruan dan mengatakan dokter bekerja sepanjang waktu untuk memastikan pemulihan Abe. Dia berharap pendahulunya bisa melewati ini.
“Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dalam kondisi kritis setelah serangan itu. Kami tidak memiliki informasi apa pun. Ini biadab, jahat dan tidak bisa ditoleransi,” pungkas Kishida.
(FJR)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.