korannews.com – Tarif ojek online (ojol) telah mengalami kenaikan mulai hari ini. Naik ojol kini makin mahal ongkosnya, setidaknya ada kenaikan rata-rata hingga 8% dari tarif ojek online.
Lalu, apakah kenaikan tarif ini dapat membuat ojol ditinggal penumpang?
Yanuar, driver ojol yang ditemui di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, menyatakan kenaikan tarif ini tidak akan membuat penumpang menjadi sepi. Penumpangnya hari ini pun mayoritas memaklumi kenaikan tarif yang terjadi.
“Nggak juga sih kalau dibilang tarif naik penumpang kabur. Mereka kan udah biasa pakai ojol, sehari-hari pakai. Daritadi juga saya narik, pada ngerti kok, emang pada nanyain tarif kok naik, tapi pas dijelasin ngerti,” cerita Yanuar ketika diajak berbincang dengan detikcom, Minggu (11/9/2022).
“Apalagi Jakarta ini kan macet, kalau mau buru-buru kayaknya naik angkot atau bus susah juga, akhirnya pilih ojol,” imbuhnya.
Dia pun membandingkan harga ojek online dengan ojek pangkalan. Menurutnya, ojek pangkalan mematok harga kelewat mahal kalau mau dibandingkan dengan ojol.
“Kalau misal mau dibandingin ama opang (ojek pangkalan) aja, kayaknya mahalan mereka kan tuh. Deket aja bisa Rp 20.000, kita kan standar paling Rp 15.000 kalau jarak dekat paling mahal,” ujar Yanuar.
Beda dengan Yanuar, Alam driver ojol lainnya justru pesimis. Dia khawatir tarif naik membuat penumpang mengurangi penggunaan ojol. Pasalnya mulai banyak keluhan yang disampaikan penumpangnya soal tarif yang kemahalan.
“Ya tadi sih narik udah ada yang ngeluh. Yang ngeluh ya ngeluh, yang ngerti ada juga sih. Cuma memang tarif makin tinggi khawatirnya penumpang sepi, cari alternatif lain,” sebut Alam ditemui di tempat yang sama.
Tapi, Alam bilang untuk hari ini saja dirinya masih cukup lancar untuk mendapatkan penumpang. Saat ditemui detikcom, Alam mengatakan sudah mendapatkan 7 trip sejak narik dari pagi hari tadi.
“Hari ini sih udah dapat 7 trip sampai tengah hari gini. Saya narik dari jam 7-an pagi tadi,” sebut Alam.