Target Nggak Tembus, Waskita ‘Gagal’ Dapat Suntikan Modal Rp 3 T

Target Nggak Tembus, Waskita ‘Gagal’ Dapat Suntikan Modal Rp 3 T

Target Nggak Tembus, Waskita ‘Gagal’ Dapat Suntikan Modal Rp 3 T

korannews.com – Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan mengungkap bahwa penyertaan modal negara (PMN) kepada PT Waskita Karya Tbk. sebesar Rp 3 triliun masih ditahan. Suntikan itu seharusnya untuk permodalan yang diberikan pada tahun 2022.

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Rionald Silaban mengatakan penahanan akan PMN itu dilakukan karena penjualan yang dilakukan Waskita Karya tidak mencapai target. Di mana, penjualan Waskita Karya ditargetkan mencapai Rp 26 triliun sampai Rp 28 triliun.

“Yang tercapai hanya Rp 16 triliun, jadi terjadi gap saat titik itu. Kita dapat laporan keadaanya memburuk, artinya tidak seperti yang kita ekspektasikan,” kata Rionald, dalam rapat dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (28/3/2023).

Atas dasar itu, akhirnya Kementerian Keuangan melalui DJKN menahan PMN untuk Waskita Karya sebesar Rp 3 triliun itu. Rionald khawatir itu jadi beban perusahaan. Di akhir jawaban Rionald juga menegaskan bahwa Waskita Karya belum default.

“Kita sampaikan ke komite privatisasi menurut hemat kami Rp 3 triliun itu kita hold kalau tidak, itu bisa jadi bagian boedoel restrukturisasi dalam hal itu terjadi. Makanya dilakukan pembicaraan dulu dengan para bankir kreditur sehingga dilakukan penjadwalan jadi belum default,” ungkapnya.

Dalam paparan Rionald, PMN sebesar Rp 3 triliun untuk Waskita Karya rencananya akan mendapatkan untuk penyelesaian sejumlah ruas jalan tol. Ada dua jalan tol yakni Kayu Agung-Palembang-Betung, dan Bogor-Ciawi-Sukabumi. Paparan itu bertuliskan rencana pemanfaatan PMN pada BUMN tahun 2022.

Keterangan Rionald menjawab pertanyaan dari salah satu anggota Komisi XI DPR RI, Andreas Eddy Susetyo. Ia mempertanyakan kepada pemerintah dalam hal ini DJKN mengapa masih memberikan banyak PMN kepada Waskita Karya.

Karena menurutnya, kinerja Waskita Karya telah gagal bahkan hingga gagal bayar atau default. Ia meminta penjelasan kepada Rionald atas dasar apa pemerintah terus memberikan PMN kepada Waskita Karya.

“Kenapa kita memberikan PMN begitu besar nilainya terakhir dibiarkan default. Mohon dijelaskan ini esensial pengelolaan dan sangat fundamental. Saya terganggu sampai default, padahal kita sudah memberikan PMN Waskita begitu banyak,” ungkapnya.

Exit mobile version