Simak! Manajer Investasi Ungkap Rahasia Investasi Anti Resesi

Simak! Manajer Investasi Ungkap Rahasia Investasi Anti Resesi

Simak! Manajer Investasi Ungkap Rahasia Investasi Anti Resesi

korannews.com – Gejolak ekonomi global yang diramal akan berujung pada resesi tahun depan menjadi perhatian pelaku usaha dan investor. Lonjakan inflasi dan perlambantan ekonomi dunia pun dikhawatirkan berimbas pada pasar modal dan keuangan.

Presiden Direktur Asset Management Putut Endro Andanawarih mengatakan, di tengah ketidakpastian ekonomi, peluang investasi justru terbuka lebar dan perlu strategi yang tepat. Strategi yang bisa dilakukan investor adalah ‘mencicil’ sedikit demi sedikit atau berinvestasi secara rutin.

Dengan begitu investor menyebar portofolio asetnya baik di saat pasar bearish, bullish, ataupun resesi. Berinvestasi secara rutin meski jumlahnya tidak besar bisa menjadi kunci, terutama saat menghadapi ketidakpastian. Salah satu instrumen investasi yang bisa menjadi pilihan menurutnya adalah reksa dana.

“Saya ingin semua orang punya reksa dana, bukan sesuatu yang mahal, investasi untuk semua orang, makanya kami edukasi dan menyiapkan investasi ada risiko naik dan turun. Kunci sukses investasi bukan beli dan jual, tapi lama dan rutin,” ujar Putut dalam Road To CNBC Indonesia Awards 2022, Jumat (14/10/2022).

Chief Investment Officer PT Mandiri Manajemen Investasi Ernawan R. Salimsyah mengungkapkan investor bisa menyesuaikan portofolionya sesuai dengan tujuan investasi. Untuk kangka panjang investor bisa memilih investasi berdasarkan kualitas aset, sementara jangka pendek atau menengah, obligasi dengan tenor pendek bisa menjadi pilihan.

“Rekomendasi kami untuk investor adalah membeli produk yang durasinya pendek. Dia akan relaitf aman goncangan,” ujarnya.

Investor juga bisa memulai investasinya di reksa dana pasar uang, sebelum pindah ke aset yang lebih berisiko.

“Investor yang punya (tujuan) jangka panjang kami sarankan untuk membeli reksa dana yang memiliki eskposur ke saham bluechip. Biasanya kalau ada kondisi sulit, saham-saham ini leader atau top market share. Untuk jangka pendek sebaiknya ke pasar uang” ujar Ernawan.

Exit mobile version