Semester I, Widodo Makmur Perkasa Raih Untung Rp 14,5 Miliar

Semester I, Widodo Makmur Perkasa Raih Untung Rp 14,5 Miliar

Semester I, Widodo Makmur Perkasa Raih Untung Rp 14,5 MiliarSemester I, Widodo Makmur Perkasa Raih Untung Rp 14,5 Miliar
Penggemukan Sapi PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (Foto: Dok. Widodo Makmur Perkasa)

PT Widodo Makmur Perkasa Tbk, perusahaan consumer goods and agriculture di Indonesia berhasil membukukan keuntungan senilai Rp 14,5 miliar pada paruh pertama 2022. Operasional perusahaan yang terintegrasi serta diferensiasi lini bisnis yang luas mendorong performa financial perusahaan tetap kuat di tengah tantangan industri peternakan dalam beberapa bulan terakhir.

PT Widodo Makmur Perkasa Tbk, Tumiyana, menjelaskan bahwa paruh pertama 2022 merupakan tahun yang menantang bagi industri peternakan secara umum, terutama meningkatnya cost operasional perseroan. Wabah PMK telah mempengaruhi konsumsi daging sapi nasional secara umum.Terjadi penurunan produksi di Rumah Potong Hewan (RPH) di kota-kota besar di Indonesia lebih dari 40%.

Tidak hanya itu, kenaikan harga pangan unggas secara nasional juga turut mendepresiasi laba perseroan. Hal ini berdampak pada menurunnya laba perusahaan secara umum dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama. Wabah PMK juga mendorong perseroan menerapkan biosecurity sebagai sebuah protokol wajib perusahaan untuk mencegah kontaminasi dari lingkungan luar. Selain itu, naiknya harga pakan unggas juga meningkatkan beban biaya operasional Perseroan secara umum.

 

“Perusahaan melihat kondisi saat ini sebagai sebuah peluang kedepannya. Adanya penurunan konsumsi daging sapi saat ini akibat wabah PMK, akan menyebabkan berkurangnya stok daging sapi di masyarakat beberapa bulan ke depan, sehingga penjualan daging sapi diprediksi akan kembali rebound,” ungkap Tumiyana.

 

Lini bisnis unggas perseroan menurut Tumiya akan tetap berpeluang baik ke depan sejalan dengan peningkatan produktivitas perseroan, khususnya penguatan di industri hilir unggas melalui peningkatan jumlah kapasitas produksi Rumah Pemotongan Hewan (RPH).

 

Pada paruh pertama 2022, lini bisnis ternak sapi menyumbang pendapatan perusahaan 21%, unggas 59%, pengolahan daging 14%, komoditas pertanian 4%, dan energi 2%. Untuk mendorong pertumbuhan bisnis, perusahaan telah mengembangkan energi terbarukan melalui pengembangan teknologi solar panel, sejalan dengan target perusahaan untuk meningkatkan <em>cost efficiency</em> dan menjadi perusahaan consumer goods dan agriculture yang ramah lingkungan dan berkelanjutan di Indonesia.


Artikel ini bersumber dari swa.co.id.

Exit mobile version