Sebagian Rakyat AS Ingin Angkat Senjata Lawan Pemerintah, Ini Alasan Mereka

Merdeka.com – Separuh warga Amerika Serikat merasa terasing di negerinya sendiri dan mayoritas menyebut pemerintah mereka korup. Sementara seperempat dari mereka mengatakan bersedia angkat senjata melawan pemerintah. Demikian hasil survei yang dirilis Institute of Politics of the University of Chicago. Survei itu bertanya pada 1.000 pemilih pemilu untuk menyampaikan apa yang menjadi pendapat mereka.

Hasilnya menunjukkan angka yang cukup tinggi untuk ketidakpuasan di AS dari berbagai kubu politik dan ideologi. Secara keseluruhan ada 49 persen warga yang merasa seperti orang asing di negerinya sendiri. Angka itu berasal dari orang-orang pendukung partai Republik, Independen, dan konservatif. Bahkan orang-orang Demokrat pun merasakan hal sama. Angkanya mencapai sekitar 40 persen.

Ketika ditanya apakah menurut mereka pemerintah itu “korup dan curang terhadap kehidupan warga”, 56 persen responden menjawab iya. Pendukung Demokrat menjadi satu-satunya kalangan yang tidak setuju dengan pernyataan itu, selisihnya hanya dua persen dari responden lain.

Pernyataan “apakah pada kondisi tertentu warga perlu angkat senjata melawan pemerintah” didukung oleh 28 persen responden, termasuk 39 persen konservatif, 36 persen Republik, 37 persen independen, dan 37 persen mereka yang punya senjata api di rumahnya. Bahkan di kalangan Demokrat sendiri sekitar 19 persen responden mengatakan perlawanan bersenjata bisa jadi diperlukan.

Selain pendukung dua partai besar yang tidak percaya dengan pemerintah, setiap kalangan juga mengaku tidak suka dengan kubu lain. Sekitar 73 persen orang Republik sepakat menyebut Demokrat cenderung ingin memaksakan pandangan mereka pada kubu lain dan menurut mereka 70 persen orang Demokrat itu “secara umum tidak jujur.” Ketika kubu Demokrat ditanya hal sama, ada 74 persen dan 69 persen yang menyuarakan kedua hal itu pada kubu Republik.

Sementara itu separuh dari responden mengatakan akar masalah dari perbedaan pandangan politik di AS adalah karena kubu lain mendapat informasi menyesatkan. [pan]

Baca juga:
AS akan Tambah Pasukan Darat, Laut, dan Udara di Eropa, Ini Jumlahnya
Tragis, 46 Mayat Imigran Ditemukan di Dalam Truk Trailer di Texas
Pemerintah AS akan Bayar Kompensasi Korban Penyakit Misterius Sindrom Havana Rp2,9 M
Mahkamah Agung AS Putuskan Warga Boleh Bawa Senjata Api di Tempat Umum
Bebas Usai Dipenjara 44 Tahun, Pria ini Kebingungan Lihat Perubahan Dunia
AS Mulai Larang Impor dari Xinjiang China, Ini Alasannya


Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.

Exit mobile version