korannews.com – Ratusan ribu buruh akan meramaikan peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day pada 1 Mei 2023 mendatang. Peringatan May Day akan diselenggarakan serempak di 300 kabupaten/kota lebih.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyampaikan, untuk Jabodetabek aksi akan dipusatkan di tiga tempat yakni Istana, Mahkamah Konstitusi, dan DPR RI.
“Setelah melakukan aksi, siang harinya peserta aksi akan berkumpul di Istora Senayan untuk mengikuti May Day Fiesta,” ujar Said Iqbal dalam keterangannya, Jumat (21/4/2023).
Hingga saat ini, menurut Said Iqbal, di seluruh Indonesia yang sudah tercatat akan ikut dalam May Day berjumlah 200 ribu buruh. Sementara itu, pihaknya mentargetkan buruh yang akan mengikuti May Day berjumlah 500 ribu orang.
Pihaknya akan melakukan konsolidasi pasca libur Lebaran agar target ini terpenuhi.
“Khusus di Jakarta, aksi May Day akan diikuti 50 ribu sampai 100 ribu buruh,” tegasnya.
Ada empat isu atau tuntutan dalam aksi May Day kali ini. Pertama, cabut omnibus law UU No 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja. Kedua, cabut Undang-Undang terkait parliamentary threshold 4%. Ketiga, tolak RUU Kesehatan. Dan keempat, sahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT).
Terkait UU Cipta Kerja, ada 9 poin yang akan diangkat dalam May Day di mana di antaranya terkait upah murah (upah minimum tidak dirundingkan dengan serikat buruh), outsourcing seumur hidup untuk semua jenis pekerjaan, buruh dikontrak terus-menerus tanpa periode, pesangon rendah, PHK dipermudah, istirahat panjang 2 bulan dihapus, dan lain-lain.