“Jadi, nanti produk-produk usaha mikro dan kecil Banyuwangi akan lebih berdaya saing, lebih dilirik karena lebih murah, sebab biaya pengirimannya gratis ke seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, saat meninjau program ongkir gratis di kantor PT Pos, Banyuwangi, Sabtu, 27 Agustus 2022.
Mekanisme program ini adalah ketika UMKM Banyuwangi mendapat pesanan dari luar kota, bisa membawa produknya ke Kantor Pos seluruh Banyuwangi. UMKM tinggal menunjukkan KTP dan Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk mendapat fasilitas ongkir gratis.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: Pemerintah Dorong Ijen Banyuwangi Naik Level Jadi UNESCO Global Geopark
“Semuanya gratis, kirim ke seluruh Indonesia. Ini adalah upaya gotong-royong Pemkab Banyuwangi membantu pemulihan ekonomi. Membuat produk usaha mikro-kecil bisa semakin laris,” ujarnya.
Ipuk menyemangati seluruh UMKM Banyuwangi untuk terus memperluas pemasaran dengan program ongkir gratis ini. “Ayo usaha mikro-kecil gencar berpromosi di media sosialnya, lewat WhatsApp, juga di beberapa marketplace, dan sebagainya. Nanti kirim barangnya kami yang tanggung biayanya. Bisa dicantumkan di materi promosi UMKM, gratis ongkir,” ungkap dia.
Kepala PT Pos Indonesia Cabang Banyuwangi, Trian Nugroho, mengatakan, saat ini banyak pelaku usaha kecil yang memanfaatkan program ongkir gratis yang dibiayai Pemkab Banyuwangi tersebut.
“Pelaku usaha mikro silakan datang langsung ke kantor pos saat akan mengirim paketnya. Bisa ke kantor pos yang ada di mana saja di Banyuwangi, nanti tinggal tunjukkan KTP dan NIB,” kata Trian.
Bagi pelaku usaha yang belum memiliki NIB, UMKM bisa menunjukkan Surat Keterangan Usaha (SKU) dari desa/kelurahan. Para pelaku usaha menyambut baik terus dilanjutkannya program ongkir gratis ini. Seperti Uci Hariani dari UMKM pembuatan kaos, Republik Osing.
“Dengan program ini, pembeli bisa membeli produk kami tanpa ada ongkis kirim,” kata Uci.
Hal yang sama diungkapkan oleh Bayu Satria, dari Coffee Wangi. Setiap bulan dia bisa mengirim kopi dua atau tiga kali ke berbagai daerah di Indonesia.
“Paling jauh saya mengirim ke Papua, yang ongkos kirimnya lumayan besar. Dengan program ini sangat membantu mengurangi pengeluaran,” kata Bayu ditemui di kantor POS Indonesia usai mengirim 2 kilogram kopi ke Bangkalan, Madura.
(NUR)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.