Kondisi perekonomian yang tumbuh positif dan pengelolaan pandemi Covid-19 yang terus membaik membuat banyak sektor kembali bangkit. Hal yang sama juga terjadi pada aktivitas di empat kebun raya yang dikelola oleh PT Mitra Natura Raya (MNR). Selama periode Januari-Juli 2022, jumlah pengunjung di Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas (keduanya di Jawa Barat), Kebun Raya Purwodadi (Pasuruan, Jawa Timur) dan Kebun Raya Eka Karya (Bali) mencapai sekitar 1,4 juta pengunjung.
“Masyarakat sudah mulai kembali datang di empat kebun raya yang kami kelola ini. Pemulihan ekonomi yang positif serta keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan pandemi Covid-19 telah mendorong aktivitas di empat kebun raya terus meningkat,” jelas Direktur Marketing dan Revenue PT Mitra Natura Raya M. Bayu Sumarijanto, dalam keterangan resmi, Selasa (23/8).
Banyak tantangan yang harus dihadapi PT MNR dalam mengelola empat kebun raya tersebut. Apalagi ketika mulai mengelola pada Januari 2020, perusahaan langsung dihadapkan pada situasi pandemi Covid-19 yang menjadikan aktivitas masyarakat, termasuk di kebun raya nyaris berhenti. Namun demikian, sesuai dengan komitmen dan tanggung jawab terhadap kepercayaan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kepada PT MNR untuk mengelola empat kebun raya, perusahaan terus melakukan berbagai inisiatif dan terobosan.
Perbaikan dan peningkatan fasilitas untuk menunjang kebutuhan pengunjung dan optimalisasi empat fungsi kebun raya terus dilakukan. Sebagai bagian dari komitmen awal, PT MNR juga berusaha untuk menjadikan kebun raya sebagai sarana wisata dan edukasi dengan standar layanan terbaik. Selain dua fungsi tersebut, PT MNR juga mendukung BRIN untuk menjalankan fungsi konservasi, penelitian dan jasa lingkungan.
Sejumlah terobosan yang telah dilakukan oleh MNR di antaranya adalah perbaikan dalam pengelolaan tiket masuk kebun raya dengan menerapkan sistem elektronik, dari yang sebelumnya menggunakan cara konvensional (manual). Saat ini tiket masuk ke kebun raya dilakukan secara terintegrasi dan penjualannya bisa dilakukan melalui online www.kebunraya.id. Sebanyak 18 toilet umum yang ada di kebun raya sudah dibenahi. Kini tidak ada lagi pungutan toilet dalam upaya meningkatkan fungsi pelayanan publik di empat kebun raya.
Terhadap aset-aset tumbuhan, PT MNR telah melakukan revitalisasi sejumlah taman-taman tematik agar dapat memanjakan kebutuhan pengunjung di kebun raya. PT MNR juga menggandeng UMKM, penampilan budayawan lokal, dan ilustrator terbaik di Indonesia untuk bekerja sama dalam mengembangkan merchandise, yang diharapkan dapat menggerakan roda perekonomian di sekitar kebun raya.
Sejak 2021, PT MNR bersama mitranya telah membuat empat taman tematik, yakni Taman Anggrek Hitam, Rumah Kaca Nepenthes, Taman Kopi, dan Taman Durian. Pengelola juga melakukan revitalisasi di taman-taman yang sudah ada seperti Griya Anggrek, Taman Meksiko, Taman Akuatik serta Taman Obat & Orchidarium. Tak hanya itu, untuk meningkatkan edukasi di kebun raya, perusahaan juga menambahkan QR Code (KTP tumbuhan) terhadap informasi tanaman yang ada di taman-taman tersebut sehingga memudahkan dalam akses informasi.
Untuk mengoptimalkan fungsi kebun raya, PT MNR akan melakukan sejumlah inovasi, sehingga memungkinkan para pengunjung dapat memperoleh nilai tambah selain berwisata. Selain itu, inovasi juga dibutuhkan untuk menarik lebih banyak pengunjung, terutama generasi muda sebagai penerus bangsa agar mereka semakin mengenal keragaman hayati di Indonesia, khususnya pada pohon dan tumbuhan yang ada di kebun raya.
Artikel ini bersumber dari www.alinea.id.