Pelajar Korban Banjir di Garut Dapat Bantuan Sepatu dan Alat Tulis

Merdeka.com – Kepolisian resor (Polres) Garut membagikan 700 pasang sepatu kepada anak sekolah yang menjadi korban banjir bandang. Sebelum membagikan sepatu, para siswa pun sempat menerima seragam hingga alat tulis untuk kebutuhan sekolah.

Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan 700 pasang sepatu yang dibagikan pihaknya adalah bantuan dari salah satu perusahaan sepatu di Bandung.

“Kami mewakili salah satu perusahaan sepatu yang berada di Kabupaten Bandung yang peduli terhadap terhadap korban bencana alam di Garut,” kata Wirdhanto, Kamis (28/7).

Dia memastikan bahwa sepatu tersebut dibagikan secara gratis kepada siswa yang sekolah. Sebelum dibagikan, polisi juga melakukan pendataan ukuran sepatu agar tidak terlalu kecil atau besar ketika digunakan.

“Kami memang melakukan pendataan jumlah siswa di lima lokasi yang terdampak serius banjir khususnya. Sepatu-sepatu yang kami bagikan ini untuk siswa aktif yang masih sekolah di usia SD, SMP dan SMA,” jelasnya.

Untuk lima lokasi wilayah yang dibagi sepatu, diungkapkan Wirdhanto, adalah kecamatan Garut Kota, Tarogong Kidul, Banyuresmi, Cikajang, dan Banjarwangi. Lokasi-lokasi tersebut memang diketahui sangat terdampak banjir yang terjadi pada Jumat (15/7) lalu.

“Saat pendataan, memang cukup banyak siswa yang tidak lagi memiliki sepatu karena terbawa banjir sehingga saat sekolah harus meminjam milik temannya. Ada juga siswa yang hanya tinggal memiliki satu sepatu untuk sekolah dan kondisinya bolong,” ungkapnya.

Dengan bantuan sepatu tersebut, Wirdhanto berharap agar para siswa merasakan manfaatnya dan betul-betul digunakan saat belajar. “Sebelum sepatu juga, dari Polda Jabar, BNPB, dan pihak lainnya bahkan masyarakat sempat memberikan bantuan seragam hingga alat tulis. Jadi kebutuhan untuk sekolah siswa yang terdampak banjir bisa dipastikan aman,” ucapnya.

Sementara itu, Siti (15) salah seorang siswa SMP yang menerima bantuan sepatu itu mengaku terpaksa meminjam sepatu milik temannya. Itu karena sepatu yang biasa digunakan untuk sekolah terbawa derasnya air saat banjir.

“Saat kejadian tinggi air di rumah mencapai 2 meter, dan itu membawa sepatu juga seragam. Sebelumnya Alhamdulillah ada yang memberikan bantuan seragam dan alat tulis untuk sekolah, hari ini bisa punya sepatu sendiri lagi karena diberi oleh bapak polisi,” pungkasnya.

[cob]


Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.

Exit mobile version