Olahraga Renang untuk Lansia Demi Hidup Sehat

Olahraga Renang untuk Lansia Demi Hidup Sehat

Olahraga Renang untuk Lansia Demi Hidup Sehat

Jakarta: Olahraga merupakan hal penting, tidak hanya bagi anak-anak, remaja dan dewasa, namun juga perlu bagi kalangan lanjut usia (lansia). Seiring dengan bertambahnya usia, manusia mengalami penurunan daya ingat dan kemampuan fisik.
 
Untuk mengurangi dampak dari penurunan fungsi biologis tersebut dapat dibantu dengan aktif melakukan aktivitas fisik yang bertujuan kebugaran yang dilakukan dengan penuh rasa senang dan gembira. Guru Besar dalam bidang Ilmu Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Subagyo mengatakan olahraga yaitu setiap aktivitas fisik ataupun permainan yang berisikan perjuangan melawan unsur alam, orang lain, maupun diri sendiri.
 
“Apa manfaat olahraga bagi lansia? Olahraga bermanfaat untuk mendukung tujuan hidup sehat, bugar dan bahagia. Namun begitu juga perlu diketahui olahraga apa yang tepat baginya,” kata Subagyo dikutip dari laman uny.ac.id, Jumat, 5 Agustus 2022.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Pria kelahiran Bantul, 7 November 1956 tersebut memaparkan olahraga renang juga dapat dilakukan lansia. Selama ini olahraga renang banyak diikuti anak-anak dan usia remaja, namun bagi lansia belajar renang merupakan aktivitas olahraga yang jarang dilakukan.
 
“Walaupun begitu olahraga renang sejatinya bagi lansia memiliki beberapa keuntungan,” papar dia.
 
Pertama, risiko cidera fisik kemungkinan sangat kecil karena semua aktivitas dilakukan di air. Kedua, pada waktu beraktivitas suhu tubuh relatif terkendali, karena suhu air di kolam relatif lebih rendah dari suhu tubuh sehingga kemungkinan untuk dehidrasi dapat dihindari.
 
Ketiga, olaharaga renang menguntungkan bagi lansia yang memiliki berat tubuh berlebih atau bahkan yang sudah dapat dikategorikan obesitas. Subagyo menyebut alasan-alasan tersebut menguntungkan, salah satunya lansia dapat terhindar dari cidera serius karena tidak ada kemungkinan jatuh saat berolahraga, dengan bergerak di air terutama lansia.
 
Dia menuturkan beraktivitas di darat bagi lansia dapat mempertahankan keseimbangan saja tidak akan mudah dan dapat berisiko jatuh dan berakibat cidera dan berakibat fatal. Begitu pula dengan efek kenaikan suhu tubuh, tidak seperti beraktivitas di air di darat otomatis suhu tubuh juga terpengaruh panas terik matahari.
 
Warga Argosari Sedayu Bantul tersebut menjelaskan aktivitas fisik di terik matahari terus menerus dan tanpa asupan cairan yang cukup akan berbahaya apalagi apabila tidak sadar akan dehiderasi. Bagi orang dalam kategori obesitas menopang berat badan merupakan hal cukup berat, terutama bagi tulang dan persendian.
 
Apalagi, ketika berolahraga semua aktivitas cenderung harus melawan gravitasi, seperti berlari, melompat, dan lainnya. Kondisi berat tubuh yang berlebih akan menambah berat pula bagi tenaga yang dibutuhkan untuk beraktivitas fisik.
 
Sedangkan, beraktivitas di air ketika berenang justru memberikan keuntungan bagi lansia yang memiliki berat badan berlebih dikarenakan di air ia tidak menopang berat badan sendiri karena ditopang oleh gaya dorong air.
 
Dosen mata kuliah pendidikan olahraga tersebut menuturkan olahraga renang bagi lansia tentu saja tidak dalam intensitas yang memaksa seperti anak-anak, remaja, atau dewasa terlebih pada renang prestasi. Olahraga renang bagi lansia memerlukan inovasi dan pengembangan tersendiri agar aktivitasnya dapat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan lansia.
 
Kolam renang bagi lansia juga bisa dibuat berbeda agar keamanan dan keselamatan dapat tetap terjaga. Jarak tempuh untuk berenangnya juga tidak seperti untuk remaja atau dewasa, demikian pula gerakan yang dilakukan tidak harus dipaksakan seperti melakukan teknik gaya renang ketika berkompetisi.
 
Subagyo menekankan yang digarisbawahi adalah perlunya pengembangan dan inovasi aktivitas olahraga renang bagi lansia lebih lanjut untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Renang bagi lansia dilakukan terukur dan dibuat dalam aktivitas menyenangkan dengan konsep renang rekreasi, tidak menitikberatkan pada teknik/gaya renang, jarak, dan waktu seperti renang kompetisi.
 
Subagyo menyarankan agar lebih aman dan nyaman dalam berenang lansia perlu melakukan beberapa hal. Di antaranya mengenali fasilitas dan sarana prasarana kolam renang yang ada dan pemanasan secukupnya sebelum renang.
 
“Basahi terlebih dahulu anggota badan menggunakan air kolam agar suhu tubuh beradaptasi dengan air kolam dan masuklah ke kolam renang yang sudah ditentukan melalui tangga, jangan melompat langsung ke air,” papar dia.
 
Setelah berada dalam air, gerak-gerakkan terlebih dahulu anggota badan di dalam air, karena bergerak di air berbeda dengan di darat. Sebaiknya lakukan pengaturan pernapasan di air dengan mengambil napas di atas permukaan air dan mengeluarkan napas di dalam air. Subagyo mengingatkan renang mesti dilakukan sesuai kemampuan kondisi fisik masing-masing dan jangan memaksakan diri.
 

 

(REN)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Exit mobile version