Djustini Septiana, Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan, tercatat ada 152 emisi aktivitas penawaran umum di pasar modal Indonesia dengan total nilai mencapai Rp157,57 triliun hingga 19 Agustus 2022. Hal itu diungkapkan Djustini dalam Kelas Edukasi Jurnalis yang diselenggarakan OJK, di Jakarta, Selasa (30/08/2022).
Ia memaparkan, aktivitas penawaran umum sepanjang tahun 2022 mencakup 41 penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) dengan total nilai Rp20,92 triliun, 20 Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan nilai penawaran Rp24,05 triliun, dan 15 Penawaran Umum Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) sebesar Rp24,48 triliun.
Sementara itu, aktivitas terbanyak tercatat pada Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) EBUS Tahap II dengan 42 penawaran sebesar Rp54,9 triliun. Selanjutnya 31 PUB EBUS Tahap I dengan total penghimpunan dana Rp33,22 triliun. Djustini juga mencatat terdapat 48 emiten baru yang terdiri dari 41 emiten saham dan 7 emiten EBUS.
Baca Juga: Investor Global Mengincar Instrumen Investasi di Pasar Modal
Adapun sepanjang tahun 2021, OJK mencatat 194 aktivitas emisi penawaran umum denga nilai mencapai Rp363,29 triliun. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan penawaran umum sepanjang 2020 dengan 169 emisi dan dana yang dihimpun sebesar Rp118,7 triliun.
Di sisi lain, jumlah investor juga terus meningkat. Hingga 26 Agustus 2022 jumlah investor pasar modal telah mencapai 9,49 juta atau naik 26,76% dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar 7,49 juta. “Di 2019 jumlah investor kita hanya 2,48 juta. Artinya hingga saat ini sudah ada peningkatan hampir 4 kali lipat,” ujar Djustini.
Menurutnya peningkatan ini merupakan anomali dari dampak pandemi Covid-19 yang melahirkan investor-investor muda. Tercatat jumlah investor usia di bawah 30 tahun meningkat 59,43% dengan total aset mencapai Rp54,79 triliun. Kemudian investor usia 31-40 tahun meningkat 22,04% dengan total aset mencapai Rp99,20 triliun.
“Saat ini investor muda sudah belajar dan terjun di pasar modal meskipun secara aset masih jauh karena mereka masih pemula. Harapannya 5-10 tahun mendatang, mereka akan semakin teredukasi, semakin berpengalaman, dan setidaknya menyamai kelompok usia di atas 60 tahun yang saat ini menguasai aset sebesar Rp582,48 triliun,” harap Djustini.
Editor : Eva Martha Rahayu
Swa.co.id
Artikel ini bersumber dari swa.co.id.