Minyak Makan Merah Bisa Dijual Rp9.000 per Liter

Merdeka.com – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki menyebut harga jual Minyak Makan Merah akan lebih murah dibanding minyak goreng curah atau kemasan sederhana. Minyak makan merah kemungkinan dijual Rp 9.000 per liter.

Angka ini bisa dicapai karena proses produksi yang lebih singkat serta biaya produksi yang lebih murah. Kemudian, kapasitas produksi yang bisa dilakukan jauh lebih sedikit ketimbang minyak goreng pada umumnya.

“Pasti di bawah (harga) minyak goreng, di bawah Rp 14.000 per liter, harus di bawah, bisa Rp 9.000 (per liter). Murah lah ini solusi bagi masyarakat, solusi bagi petani, solusi bagi konsumen,” ungkapnya dalam konferensi pers di Kementerian Koperasi dan UKM, Jumat (26/8).

Dia menjabarkan, harga bisa lebih murah karena distribusi yang juga lebih singkat karena pabriknya berada di setiap 1.000 hektar lahan kelapa sawit. Serta kapasitas produksi yang lebih kecil.

Jika minyak goreng biasa, diproduksi di pabrik besar dan berpusat di Pulau Jawa. Kemudian, baru diedarkan lagi ke daerah-daerah, langkah ini menjadi salah satu yang menentukan harga jual minyak goreng.

“Ini (minyak makan merah) kan terintegrasi, setiap 1.000 hektare ada 1 pabrik, dan bisa diedarkan tadi ke 2 kecamatan (sekitar pabrik). Jadi biaya logistik lebih murah, bisa optimis lebih murah,” terang dia.

Pada kesempatan yang sama Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Rita Endang mengatakan metode pengemasannya masih dalam tahap diskusi. Namun, pihaknya melihat opsi menggunakan kemasan plastik karena lebih murah.

“Memang pada kunjungan kemarin desain kemasan belum dirancang, paling murah itu pouch, keamanan terhadap isi juga bisa dijamin, melihat solusi baik keamanan dan ketersediaan, pouch plastik paling murah, available banyak pabrik plastik di Indonesia,” ungkapnya.

Sementara itu, pihaknya akan menggandeng juru masak atau chef untuk sosialisasi kepada masyarakat. Tujuannya memberi pemahaman pada masyarakat bahwa minyak makan merah aman untuk digunakan.

“Ini arahan juga dari Presiden, karena warnanya merah, nanti orang takut, kita akan bikin sosialisasi minyak makan ini sehat juga dengan para chef, goreng-goreng lah nanti. Pak presiden juga sudah melihat ini dipakai goreng tempe dan tempenya tidak jadi merah, ayam goreng juga tidak jadi merah,” tuturnya.

“Itu memang warna sawit, selama ini kan (minyak goreng) dibleeching, ini betul-betul bisa sehat rakyat kita,” tambah dia.

Reporter: Arief Rahman H.

Sumber: Liputan6.com [azz]

Baca juga:
Menkop Teten Minta Dukungan Pembangunan Pabrik Minyak Makan Merah
Menkop Teten: Pabrik Minyak Makan Merah Dibangun Oktober 2022
Tahun Depan, Pabrik Kelapa Sawit Baru akan Dibangun di Enrekang
Masih Banyak Petani Sawit Belum Paham Pentingnya Sertifikasi Berkelanjutan
BUMN Bakal Jadi Penentu Harga Minyak Goreng di 2026
Jalur Distribusi CPO di Aceh Terkendala Tangki Penyimpanan


Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!