Merdeka.com – Jarum jam menunjuk ke angka empat. Langit sedikit sendu. Sinar matahari hanya mengintip malu dari balik awan.
Sekelompok muda mudi asyik bercengkrama. Stasiun BNI City jadi saksi bisu kesibukan di bawahnya.
“Bedanya kalau dulu ya dagang di pinggir jalan, di bawah kolong ramai dekat stasiun,” ucap Ridwan yang sehari-hari berdagang batagor di sekitar Terowongan Kendal, Sudirman, Jakarta Pusat saat berbincang dengan merdeka.com, Minggu (3/7).
Dia mengatakan, tidak ada perbedaan signifikan antara tempat dagang yang sekarang dengan sebelumnya.
“Alhamdulillah masih tetap ramai dagangan, cuma sekarang posisinya di seberang stasiun saja,” sambungnya.
Semenjak ‘glowing‘ Terowongan Kendal bak magnet. Ada saja warga yang tertarik berkunjung. Bahkan, tidak sedikit mereka yang jauh-jauh datang dari Bogor, rela menempuh jalan panjang agar bisa berswafoto di sana.
“Saya penasaran. Kalau hari biasa commuter padat orang kerja, kalau sekarang weekend tetap padat sih, cuma mendingan,” kata Ratna yang memboyong dua buah hatinya dari Bogor.
Jarak antara Terowongan Kendal dan Stasiun Sudirman memang dekat. Hanya 5 meter.
Di ujung terowongan dari pintu keluar Stasiun Sudirman, bisa langsung akses ke Halte MRT Dukuh Atas BNI dan KA Bandara BNI City.
©2022 Merdeka.com
Lain Dulu Beda Sekarang
Jika dahulu area Terowongan Kendal nampak suram penerangan, bising akibat derap kaki melangkah diiringi sahutan driver ojek online serta kebersihan yang kurang terjaga.
Kini, Terowongan Kendal nampak berbeda. Lebih artistik, tertata rapih serta seakan bernyawa. Nyawa berasal dari guratan kuas yang membuahkan mural di sepanjang tembok dalam Terowongan Kendal.
Tak lagi nampak deretan driver ojek online. Mereka disediakan area tersendiri. Sejumlah aktivitas sosial pun kerap digelar.
Seperti saat merdeka.com mendatangi lokasi, ada aksi sosial dari Dompet Dhuafa dalam rangka memperingati ulang tahun ke-29. Kegiatan yang dilakukan yaitu, mengedukasi masyarakat dalam berqurban. Mengingat sebentar lagi Hari Raya Idul Adha.
“Kita juga sekalian ada gathering dengan karyawan, donatur, penerima manfaat dompet dhuafa, sambil berolahraga juga,” ucap Faqih, salah salah satu panitia acara
“Kegiatan ini berlangsung dari pagi ya, tadi sambil kita juga sambil mensosialisaikan kegiatan berqurban dan juga ke pejalan kaki di terowongan kendal,” sambungnya.
Tidak jauh dari lokasi dompet dhuafa, terdapat aksi sosial lainnya. Kali ini dari Difabis BAZNAS yang bekerja sama dengan Jakprenur mensosialisaikan makna berqurban.
Tak ketinggalan sejumlah UMKM yang menyuguhkan dagangan mereka berupa kudapan ringan dan minuman kekinian.
Nampak, petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Perhubungan (Dishub) yang berjaga di sekitar terowongan untuk pengamanan.
[rhm]
Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.