Melantai di Bursa, KLIN Bidik Perluasan Pasar Ekspor

Melantai di Bursa, KLIN Bidik Perluasan Pasar Ekspor

Melantai di Bursa, KLIN Bidik Perluasan Pasar Ekspor

Jakarta: Produsen alat kebersihan PT Klinko Karya Imaji Tbk (KLIN) menargetkan perluasan jaringan pasar ekspor. Apalagi setelah perusahaan melakukan pencatatan saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau menjadi emiten ke-39 yang listing hingga Agustus 2022.
 
Direktur Utama Klinko Anggun Supanji mengatakan, IPO yang dilakukan oleh KLIN merupakan milestone penting bagi perusahaan. Ia berharap dengan langkah ini, Klinko akan mampu merealisasikan rencana strategis seperti perluasan pasar ekspor ke sejumlah negara.
 
“Saat ini kami sudah ada di tujuh negara dan empat benua yaitu Asia, Amerika, Afrika, dan Eropa. Ke depan, kami berharap ada penambahan negara-negara baru sebagai tujuan ekspor produk ptivate label,” kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa, 9 Agustus 2022.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


KLIN melepas sebanyak 230 juta saham baru atau 17,59 persen dari modal ditempatkan sehingga mampu meraup dana sebesar Rp23 miliar. KLIN juga menawarkan maksimum 57,5 juta waran seri I dengan harga pelasanaan waran sebesar Rp100.
 
Dalam jangka pendek, perusahaan yang berlokasi di Gresik Jawa Timur ini akan menggunakan dana IPO untuk membangun pabrik, kantor pusat, gudang bahan baku, dan fasilitas penunjang operasi. Untuk jangka panjang, KLIN menargetkan pengembangan bisnis domestik dan internasional.
 
“Kami berupaya agar Klinko menjadi perusahaan yang berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Karena itulah hampir 80 persen bahan baku kami berasal dari benang daur ulang yang diolah dari sisa kain perca atau limbah tekstil,” ungkapnya.
 

Direktur Klinko Karya Imaji Sisse Paloma merinci, sekitar 40 persen akan digunakan untuk kebutuhan pembangunan kantor pusat, area produksi, gudang bahan baku beserta fasilitas umum. Pembangunan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan pengembangan kegiatan usaha.
 
Kemudian 38,75 persen dana akan digunakan untuk kebutuhan belanja modal yaitu penambahan fasilitas produksi berupa mesin-mesin produksi serta pembelian aset berupa mobil dan peralatan kantor. Sementara, sekitar 21,25 persen akan digunakan sebagai keperluan modal kerja perseroan 
 
Terakhir, dana hasil pelaksanaan Waran Seri I, seluruhnya akan digunakan sebagai modal kerja KLIN dalam rangka pembelian bahan baku, biaya pemasaran dan pembelian peralatan. Hal ini dilakukan guna menggenjot bisnis perusahaan.

 

(END)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!