MDLN Raup Laba Rp 234 Miliar di Kuartal 3, Lompat 150%

MDLN Raup Laba Rp 234 Miliar di Kuartal 3, Lompat 150%

MDLN Raup Laba Rp 234 Miliar di Kuartal 3, Lompat 150%

korannews.com – PT Modernlanad Realty Tbk membukukan laba bersih pada kuartal III-2022 mencapai Rp 234 miliar. Pencapaian ini naik 150% dibanding periode yang sama pada tahun 2021.

Direktur Perseroan, Herman mengatakan, salah satu pencapaian kinerja keuangan ini ditopang imbal hasil dari obligasi luar negeri pasca restrukturisasi yang dilakukan perseroan. Dia juga mengatakan, dalam sembilan bulan pertama tahun ini, Perseroan berhasil membukukan Pendapatan sebesar Rp 614,55 miliar, yaitu mengalami peningkatan sebesar Rp3 6,36 miliar atau 6,29% bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 578,19 miliar.

“Perseroan membukukan Laba Bersih sebesar Rp 234,51 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp 694,70 miliar atau 150,96% bila dibandingkan dengan rugi bersih pada periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp 460,19 miliar. “Kenaikan ini terutama disebabkan adanya keuntungan atas penyelesaian sebagian utang obligasi luar negeri serta perubahan atas tingkat suku bunga obligasi luar negeri pasca restrukturisasi,” ungkap Herman dalam keterangan tertulis Jumat (2/12/2022).

Sementara itu, Direktur Perseroan, David Iman Santosa mengatakan, terkait kinerja pemasaran, perseroan juga membukukan penjualan sebesar Rp 600 miliar hingga kuartal III-2022. Pencapaian ini merupakan 60% dari target penjualan non bulk-sales.

Adapun segmen residensial membukukan Rp342 miliar, meningkat 17% quarter to quarter. Kontribusi penjualan didominasi oleh Jakarta Garden City yang meluncurkan extension cluster Mahakam fase 2 di bulan Juni 2022 serta peluncuran new cluster The Essence @Yarra pada bulan September 2022. Konsep dan desain baru dari produk-produk di Jakarta Garden City diharapkan dapat menjadi katalis positif dalam menerapkan strategi pemasaran guna menghadapi tantangan dan kondisi pasar yang ada. Disamping itu pencapaian topping-off atas pembangunan Cleon Park Apartment North Tower pada bulan Agustus 2022 menunjukkan komitmen Perseroan dalam membangun hunian high-rise pertama di Jakarta Garden City.

Hingga kuartal III-2022, segmen industri membukukan Rp151 miliar, meningkat signifikan sebesar 95% year on year.

“Terlepas dari ketidakpastian makro ekonomi dan situasi geopolitik, Perseroan berharap segmen industri dapat mempertahankan kinerjanya hingga akhir tahun 2022,” ujar David Iman Santosa.

Ditambahkan Direktur Perseroan MDLN lain, Dharma Mitra, di awal tahun ini, sektor properti memasuki fase awal pemulihan. Memasuki semester II-2022, sektor properti kembali menghadapi tantangan yang berarti, dimana pelaku industri harus menghadapi berbagai kenaikan harga, mulai dari material hingga ongkos distribusi. Kenaikan harga-harga tercermin dari tingkat inflasi yang menembus level 5,95% dan 5,71% pada bulan September 2022 dan Oktober 2022, dimana komoditas utama penyumbang inflasi antara lain adalah harga bahan bakar dan tarif angkutan umum.

Di sisi lainnya, kenaikan inflasi direspon oleh bank sentral dengan menaikkan tingkat suku bunga acuan, dimana terhitung sejak bulan Agustus 2022 suku bunga acuan telah mengalami kenaikan sebanyak empat kali berturut-turut, yaitu pada bulan Agustus sebanyak 25 bps (baca: basis point), bulan September sebanyak 50 bps, bulan Oktober sebanyak 50 bps dan pada bulan November sebanyak 50 bps sehingga suku bunga acuan saat ini adalah 5,25%.

“Selain kenaikan inflasi dan kenaikan suku bunga acuan yang terjadi, tidak stabilnya kurs mata uang asing juga mempengaruhi kinerja Perseroan karena liabilitas Perseroan didominasi oleh utang dalam bentuk valas. Namun demikian Perseroan telah mempersiapkan mitigasi risiko yang dapat ditimbulkan dari kondisi ketidakpastian nilai tukar mata uang asing,” ujar Dharma Mitra.

Pemulihan kinerja pemasaran terlihat pula pada sektor industrial, dimana pada segmentasi ini Perseroan mencatatkan pertumbuhan pemasaran yang cukup baik jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Perseroan berharap pertumbuhan ekonomi baik global maupun nasional dapat berjalan ke arah positif, mengingat iklim investasi baik yang berasal dari lokal maupun internasional sangat dipengaruhi kondisi ekonomi dan geopolitik yang tengah berkembang saat ini.

“Mobilisasi masyarakat yang sudah mulai berangsur ke arah normal seiring dengan program vaksinasi yang semakin menyeluruh pada skala nasional, membawa dampak positif pula pada segmen hospitality yang dikelola oleh Perseroan,” kata Dharma Mitra.

Lanjut ke halaman berikutnya

Pembelian Kembali Obligasi Luar Negeri (Global Bond Buyback)

Terkait dengan pembelian kembali obligasi luar negeri, William Honoris, Direktur Utama Perseroan menjelaskan, dalam rangka pemenuhan kewajiban keterbukaan informasi berdasarkan POJK 31/POJK.04/2015 (“POJK 31”) tentang Keterbukaan atas Informasi atau Fakta Material oleh Emiten atau Perusahaan Publik, maka pada tanggal 28 Maret 2022 Perseroan melakukan keterbukaan informasi melalui SPE IDX net sebagai tindak lanjut dari keterbukaan informasi Perseroan sebelumnya tertanggal 15 Maret 2022 mengenai pelaksanaan pembelian kembali obligasi luar negeri (“Tender Offer”) melalui mekanisme Reverse Dutch Auction (“RDA”).

Berikut adalah hasil dari Tender Offer dari Notes 2025 dan Notes 2027:

Notes 2025:

1) Total penawaran atas Notes 2025 yang Perseroan terima adalah sebesar US$136,90 juta;2) Jumlah Notes 2025 yang Perseroan beli kembali adalah sebesar US$48,43 juta;3) Harga kliring pembelian kembali atas Notes 2025 adalah sebesar US$0,53;

Dengan demikian, Perseroan mengeluarkan dana sebesar US$25,67 juta untuk pembelian kembali Notes 2025 senilai US$48,43 juta.

Notes 2027

1) Total penawaran atas Notes 2027 yang Perseroan terima adalah sebesar US$155,43 juta;2) Jumlah Notes 2027 yang Perseroan beli kembali adalah sebesar US$54,54 juta;3) Harga kliring pembelian kembali atas Notes 2027 sebesar US$0,47;

Dengan demikian, Perseroan mengeluarkan dana sebesar US$25,64 juta untuk pembelian kembali Notes 2027 senilai US$54,54 juta.

Adapun setelah transaksi Tender Offer ini selesai di bulan April 2022, maka jumlah pokok terutang dari Notes 2025 menjadi US$130,72 juta, sekitar 73.0% dari jumlah pokok Notes 2025 yang diterbitkan pertama kali yaitu sebesar US$179,16 juta. Sedangkan jumlah pokok terutang dari Notes 2027 menjadi sebesar US$213,94 juta, sekitar 79,7% dari jumlah pokok Notes 2027 yang diterbitkan pertama kali yaitu sebesar US$268,48 juta.

“Dengan selesainya proses Tender Offer melalui mekanisme RDA ini, maka beban utang Perseroan menjadi lebih rendah dimana hal ini berdampak positif terhadap kondisi operasional serta kelangsungan usaha Perseroan dalam jangka panjang,” pungkas William Honoris.

error: Content is protected !!