Listing Perdana, Saham Emiten Peternakan Langsung Terbang

Listing Perdana, Saham Emiten Peternakan Langsung Terbang

Listing Perdana, Saham Emiten Peternakan Langsung Terbang

Jakarta: Perusahaan bidang peternakan dan pemotongan ayam, PT Dewi Shri Farmindo Tbk resmi menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini. Perusahaan tersebut memperoleh kode emiten DEWI.
 
Perseroan melepas sebanyak 700 juta saham pada proses Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO). Besaran saham itu setara dengan 35 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan, dengan harga Rp100 per saham. Perseroan menunjuk PT KGI Sekuritas Indonesia dan PT Binaartha Sekuritas selaku Joint Lead Underwriter.
 
Berdasarkan pantauan Medcom.id, Senin, 18 Juli 2022 saat kali perdana listing, saham DEWI disambut oleh investor dengan kenaikan mencapai 35 persen ke level Rp135 per saham. Adapun range harga saham DEWI tercatat Rp115 sampai Rp135 per saham untuk saat ini. Dana segar yang terkumpul saat ini mencapai Rp4,07 miliar.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Langkah perusahaan masuk BEI melalui IPO adalah bagian dari strategi meningkatkan kualitas dalam mengelola perkandangan, meningkatkan fokus pada high value customers, meningkatkan quality assurance program,” kata Direktur Utama Perseroan Aditiya Fajar Junus.
 
Aditiya meyakini, bisnis ayam broiler memiliki potensi yang sangat besar di Indonesia. Berdasarkan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Ayam Kementerian Pertanian, investasi sub sektor peternakan terlihat tumbuh positif pada periode 2015-2019 yaitu dari Rp326,4 miliar menjadi Rp1.503,2 miliar secara kumulatif meningkat sebesar Rp726,8 miliar.
 

 
Sementara, investasi dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mengalami peningkatan sebesar 37,1 persen yang meningkat konsisten dari tahun ke tahun. Populasi ayam broiler juga mengalami peningkatan pesat, rata-rata sebesar 11,45 persen per tahun sejak tahun 1984.
 
Pada 2019, populasi ayam broiler di Indonesia mencapai 3,17 miliar ekor dan konsumsi daging ayam broiler naik menjadi 5,69 kg per kapita per tahun. Angka 5,69 kg per kapita per tahun hanya konsumsi di dalam rumah tangga.
 
“Ini akan jauh lebih tinggi jika ditambah jumlah konsumsi yang terdapat di pengusaha kuliner seperti rumah makan, warung, restoran dan hotel,” pungkasnya.

 

(HUS)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Exit mobile version