SURYA.CO.ID, BLITAR – Kerja keras tim gabungan untuk mencari nelayan yang hilang akibat terseret ombak di Pantai/Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, sejak Rabu (10/9/2022) silam, belum membuahkan hasil. Sampai 11 hari sejak pencarian pertama sampai Minggu (21/8/2022), jasad nelayan bernama Suwarno (42) tidak juga ditemukan sehingga akhirnya pencarian dihentikan.
Pertimbangannya, pencarian sudah melebihi batas waktu atau sepekan lebih namun tak ada tanda-tanda korban akan ditemukan. Bahkan upaya yang dilakukan oleh tim SAR sudah maksimal karena setiap hari bukan hanya menyisir di lokasi tenggelamnya namun sudah kian menjauh.
Malah pencarian hari terakhir atau sebelum dihentikan, tim SAR menyisir sampai sejauh 20 KM lebih dari titik pertama tenggelam.
“Karena sudah seminggu lebih dilakukan pencarian namun belum ditemukan sehingga dihentikan. Selain itu, ombaknya kian membesar sehingga menyulitkan ruang gerak petugas,” ujar Iptu Agus Purnomo, Kapolsek Panggungrejo, Minggu (21/8/2022).
Biasanya kalau ada korban tenggelam di pantai, waktu beberapa hari kemudian jasadnya sudah muncul dengan sendirinya ke permukaan. Namun kasus kali ini berbeda karena belum ada tanda-tanda seperti itu. Bisa jadi korban hanyut kian jauh dari lokasi tengggelam karena ombaknya kian meninggi.
“Meski pencariannya dihentikan, bukan berarti petugas tidak memantaunya. Kami bersama nelayan terus berusaha. Sebab biasanya nelayan yang menemukannya kalau sudah lebih dari sepekan,” ungkapnya.
Menurutnya, pencarian selama ini tidak hanya di sekitar Pantai Serang. Namun petugas juga sempat menyisir ke arah Timur, hingga ke Pantai Jolosutro, Kecamatan Wates yang berjarak 8 KM dari Pantai Serang.
Karena tak ditemukan, petugas juga menyisir ke Barat, bahkan sampai mendekati ke perbatasan Kabupaten Tulungagung. Pencarian melewati dua pantai yang sangat terkenal, di antaranya Pantai Tambakrejo yang berjarak 12 KM dari Pantai Serang.
Di sana ombaknya lebih ganas namun korban juga belum ditemukan. “Biasanya kalau orang hanyut di pantai Blitar, kebanyakan jasadnya ditemukan di arah Barat sehingga dicari ke sana namun juga belum ditemukan,” paparnya.
Seperti diberitakan, saat kejadian kali pertama 11 hari lalu, para nelayan hanya menemukan perahu korban sekitar 6 KM dari bibir pantai atau mengapung karena dihantam ombak ke arah tengah. Yang menemukannya adalah nelayan atau sekitar 3 jam dari jarak tenggelamnya korban.
Saat kejadian itu, Suwarno yang asal Desa Serang tidak sendirian. Namun ia mencari udang bersama adiknya, Supadi (35), yang ikut dalam satu perahu.
Saat perahu diterpa ombak dan hanyut ke laut, Suwarno terjun dan berenang untuk mengejar perahunya tetapi malah digulung ombak. Karena tidak kuat damn terus dihantam ombak, sehingga korban tenggelam. ****
Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.