Merdeka.com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI tengah gencar melancarkan misi menurunkan emisi karbon di dalam negeri. Salah satunya, mengenalkan program Indonesia Forestry and Other Land Uses (FOLU) Net-Sink 2030.
FoLU Net Sink merupakan kondisi dimana antara tingkat serapan karbon sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya telah seimbang, atau bahkan lebih tinggi dari tingkat emisi yang dihasilkan sektor tersebut pada tahun 2030.
Untuk itu, sebagai langkah awal sosialisasi FoLU Net Sink 2030, KLHK RI memilih Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Mengingat, Sumsel salah satu provinsi di Indonesia yang mempunyai hutan luas.
Demikian dikatakan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) Kementerian LHK, Ruandha Agung Sugardiman. Turut mendampingi Wakil Gubernur Mawardi Yahya.
“Jadi, kita tahu bahwa Sumatera Selatan ini salah satu daerah yang memiliki hutan luas, dan FoLU Net Sink 2030 ini salah satunya adalah membahas mengenai potensi ekonomi pada karbon. Sehingga program ini tentunya bisa menjadi andalan untuk menjaga kelestarian hutan kita, terutama di Sumsel ini,” kata Ruandha dalam sambutannya, Rabu (24/8).
Ia juga menjelaskan, bahwa FoLU Net Sink 2030 menjadi landasan perubahan lingkungan ke arah yang lebih baik.
“Saya mengutip ayat dalam Alquran, dimana alam dirusak oleh ulah manusia. Dan ini disebabkan dari banyak hal, perusakan lingkungan, transportasi dan berbagai hal lainnya.
“Nah, untuk itu, mari sama-sama kita berbagai elemen untuk menjaga, melestarikan hutan dan lingkungan serta menumbuhkan rasa memiliki agar Indonesia bisa mencapai penurunan emisi dan perbaikan lingkungan saat ini, dan di masa mendatang,” katanya.
Sementara itu, Wagub Sumatera Selatan Mawardi mengajak seluruh jajaran Pemprov dan masyarakat untuk mendukung penuh FoLU Net Sink.
“Saya kadang merasakan, malam saja kita tak jauh beda panasnya dengan siang, kenapa ini bisa terjadi, karena kondisi alam sudah memang harus menjadi perhatian khusus,” tuturnya. [rhm]
Baca juga:
KLHK-RI Ungkap Program Penurunan Emisi Masuk Tahap Perencanaan Operasional
Dilema Energi Terbarukan, Turunkan Emisi Karbon Tapi Naikkan Tarif Listrik
Penerapan Pajak Karbon Masih Perlu Banyak Pertimbangan
Luhut Protes RI Diminta Turunkan Emisi Karbon Sebanyak AS: Tidak Bisa
Pertumbuhan Pembangunan PLTU Indonesia Disebut Tertinggi di Negara G20
Jokowi: Kalimantan Utara akan Jadi Green Industrial Park Terbesar di Dunia
Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.