Ketua DPR AS Kunjungi Malaysia di Tengah Ketegangan Isu Taiwan

Ketua DPR AS Kunjungi Malaysia di Tengah Ketegangan Isu Taiwan

Ketua DPR AS Kunjungi Malaysia di Tengah Ketegangan Isu Taiwan

Kuala Lumpur: Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi tiba di Malaysia pada Selasa, 2 Agustus 2022. Dikutip dari Irish Examiner, ini merupakan bagian dari tur Asia Pelosi yang dibayang-bayangi ketegangan terkait wacana kunjungan ke Taiwan.
 
Pemerintah Tiongkok berulang kali memperingatkan AS untuk tidak mengirim pejabat-pejabat tinggi, termasuk Pelosi, ke Taiwan. Beijing menegaskan kunjungan semacam itu dapat merusak hubungan bilateral AS-Tiongkok.
 
Setibanya di Malaysia, Pelosi bertemu Ketua DPR Azhar Azizan Harun di gedung parlemen dan setelahnya dengan Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Meski belum ada pengumuman resmi apa pun dari Washington, sejumlah media lokal Taiwan melaporkan bahwa Pelosi akan tiba di Taipei pada Selasa malam. Jika hal itu benar-benar terjadi, maka Pelosi akan menjadi pejabat tinggi AS yang mengunjungi Taiwan dalam lebih dari 25 tahun terakhir.
 
Tiongkok menganggap Taiwan sebagai provinsi terpisah yang suatu saat dapat bergabung kembali ke daratan utama — dengan kekuatan militer jika memang diperlukan. Tiongkok pernah mengatakan bahwa militernya “tidak akan tinggal diam” jika Pelosi benar-benar mengunjungi Taiwan.
 
Ancaman Tiongkok memicu kekhawatiran akan terjadinya krisis baru di Selat Taiwan, selat yang memisahkan antara Tiongkok dan Taiwan. Krisis semacam itu dapat berdampak buruk terhadap pasar global dan rantai pasok.
 
Baca:  Tiongkok Tegaskan Kunjungan Pelosi ke Taiwan Dapat Rusak Hubungan Bilateral
 
Senin kemarin, Gedung Putih di Washington mengecam retorika Tiongkok atas isu Taiwan. AS menegaskan bahwa pihaknya tidak tertarik untuk memperdalam ketegangan dengan Tiongkok.
 
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby menggarisbawahi bahwa keputusan mengunjungi Taiwan sepenuhnya berada di tangan Pelosi. Ia mengatakan bahwa sejumlah anggota Kongres AS secara rutin mengunjungi Taiwan dari tahun ke tahun.
 
Kirby mengatakan, pemerintahan Presiden AS Joe Biden khawatir Beijing dapat menggunakan kunjungan Pelosi sebagai alasan untuk mengambil langkah-langkah provokatif, termasuk aksi militer seperti menembakkan rudal di Selat Taiwan atau di sekitar Taiwan.
 
“Tidak ada alasan bagi Beijing untuk menjadikan rencana kunjungan ini menjadi semacam krisis, atau menggunakannya sebagai alasan untuk meningkatkan aktivitas militer agresif di dalam dan sekitar Selat Taiwan,” sebut Kirby.
 

(WIL)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!