“Saya katakan kembali fakta-fakta persidangan. Kalau dari penuntutnya nanti akan membuat laporan ke kami, tentunya akan didiskusikan perkembangannya seperti apa,” kata Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Karyoto di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis, 25 Agustus 2022.
Karyoto mengatakan jaksa biasanya membuat laporan persidangan setelah perkara yang ditangani kelar. Laporan itu biasanya digunakan untuk mengembangkan perkara.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Apakah di dalam fakta persidangan ada bukti-bukti permulaan, perintahnya seperti apa, tentu akan didalami. Khusus dalam suatu diskusi, kami itu namanya ekspose di tingkat kedeputian,” ujar Karyoto.
Karyoto menegaskan pihaknya bakal mendalami keterlibatan Isam jika ada bukti yang cukup. Masyarakat diminta memberikan waktu KPK untuk menganalisa perkara ini.
Sebelumnya, jaksa penuntut umum (JPU) KPK mengungkap peran pemilik PT Jhonlin Baratama, Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam. Dia diduga memerintah langsung terkait pengondisian nilai pajak PT Jhonlin Baratama untuk tahun pajak 2016 dan 2017.
Awalnya, JPU KPK Takdir Suhan mengonfirmasi berita acara pemeriksaan (BAP) mantan Tim Pemeriksa Pajak Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak, Yulmanizar, di persidangan. BAP menyebutkan pertemuan antara tim pemeriksa pajak dengan konsultan pajak PT Jhonlin Baratama, Agus Susetyo.
“Saya tambahkan bahwa pada saat pertemuan dengan Agus Susetyo ini, dalam penyampaiannya atas permintaan pengondisian nilai surat ketetapan pajak (SKP) PT Jhonlin Baratama,” ujar Takdir saat membacakan BAP di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin, 4 Oktober 2021.
Menurut jaksa, nilai pajak PT Jhonlin Baratama dikondisikan sebesar Rp10 miliar. PT Jhonlin Baratama sejatinya memiliki nilai kurang pajak Rp63 miliar. Haji Islam disebut berupaya mengondisikan nilai pajak itu.
“Permintaan langsung dari pemilik PT Jhonlin Baratama, yakni Samsudin Andi Arsyad atau Haji Isam, untuk membantu pengurusan dan pengondisian nilai SKP tersebut. Apa benar demikian?” tanya jaksa kepada Yulmanizar.
(ADN)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.