“Ini adalah masa depan Indonesia dan Vietnam,” ucap Dubes Denny Abdi, dalam keterangan di situs Kementerian Luar Negeri, Jumat, 29 Juli 2022.
Pertemuan berlangsung dalam suasana hangat dan penuh keakraban. Secretary Nen menyampaikan bahwa hubungan erat Indonesia-Vietnam telah dibangun semenjak persahabatan bapak bangsa kedua negara, yaitu Presiden Soekarno dan Presiden Ho Chi Minh.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kekuatan ini menjadi tanggung jawab bersama kedua negara saat ini, untuk terus mempromosikan kerja sama dalam berbagai bidang dan memupuk solidaritas dalam menghadapi berbagai tantangan global.
Menyikapi tantangan global, Dubes Denny Abdi menyatakan bahwa diperlukan dukungan dari Vietnam dan juga negara anggota ASEAN lainnya dalam mempertahankan stabilitas politik di kawasan. Kawasan yang stabil diperlukan guna memastikan pertumbuhan ekonomi yang kuat.
Dubes Denny Abdi optimistis bahwa apabila pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Vietnam dapat terus dipertahankan, maka ke depannya kedua negara akan mampu menyumbang 60 persen GDP ASEAN.
Total perdagangan bilateral Indonesia-Vietnam di tahun 2021 telah mencapai USD11,5 miliar — melampaui target perdagangan sebesar USD10 miliar. Dalam pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri-Joint Committee for Bilateral Cooperation (JCBC) ke-4 di Jakarta pada 20 Juli 2022, kedua pihak telah menetapkan target perdagangan baru sebesar USD15 miliar yang akan dicapai sebelum 2028.
Indonesia dan Vietnam saat ini berkontribusi terhadap 60 persen total populasi ASEAN dan 45 persen GDP ASEAN. Sebagai sesama anggota ASEAN, Indonesia dan Vietnam memegang peranan penting dalam menguatkan sentralitas ASEAN terhadap rivalitas kekuatan global di kawasan.
Baca: Vietnam Dukung Penuh Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023
(WIL)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.