“Untuk hari ini, dari tadi siang memang hujan lebat dan terjadi di sebagian besar wilayah Kalimantan Barat. Namun untuk di Kota Singkawang, memang tercatat curah hujannya sangat ekstrem, pada alat pencatat kami hingga pukul 20.00 WIB, tercatat sudah mencapai 294 milimeter,” kata Sutikno di Sungai Raya, Sabtu.
Dia mengatakan, peningkatan curah hujan di Kota Singkawang tersebut terus terjadi mulai pukul 16.50 sore tadi dengan angka 252 milimeter. Angka curah hujan tersebut yang masuk kategori ekstrem sekali.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Untuk banjir di Singkawang memang salah satu penyebabnya adalah curah hujan yang tinggi. Diperkirakan potensi akan terjadinya hujan lebat di Singkawang dan beberapa wilayah Timur Kalbar masih akan terus berlangsung hampir setiap hari hingga tanggal 4 September mendatang,” tuturnya.
Sutikno menjelaskan, potensi hujan lebat tersebut tidak hanya terjadi di Singkawang tetapi juga di Kalimantan Barat bagian timur yaitu Sintang, Melawi, Kapuas Hulu, Sekadau dan juga di wilayah Ketapang.
“Potensi terjadinya sekarang juga cukup tinggi hingga satu minggu ke depan yaitu sampai 4 September 2022, sehingga selain Singkawang, masyarakat yang ada di wilayah Sintang, Kapuas Hulu, Melawi dan Ketapang itu juga sangat perlu diwaspadai potensi terjadinya banjir,” tuturnya.
Menurut dia, untuk saat ini beberapa wilayah di Timur Kalimantan Barat mungkin belum ada yang tergenang bajir, namun dengan intensitas hujan yang tinggi hingga satu pekan ke depan, perlu diwaspadai terjadinya banjir.
“Biasanya Agustus itu di Kalbar banyak hotspot, namun untuk Agustus tahun ini curah hujan sangat tinggi, sehingga untuk bencana Karhutla tidak akan ditemui.
Dia menambahkan, untuk kondisi gelombang di perairan Kalbar, secara umum di sebelah Barat Kalbar kategorinya tenang hingga rendah. Namun, karena kondisi hujan, mengakibatkan angin kuat sehingga masyarakat, khususnya nelayan, perlu waspada terhadap potensi terjadinya hujan lebat disertai angin kencang di wilayah laut.
“Walaupun gelombang diperkirakan tidak terlalu tinggi, namun potensi terjadinya hujan lebat dan angin kencang itu perlu mewaspadai,” jelasnya.
(MEL)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.