Harus Punya Gaji Berapa untuk Bisa Hidup Layak di Jakarta?

Harus Punya Gaji Berapa untuk Bisa Hidup Layak di Jakarta?

Harus Punya Gaji Berapa untuk Bisa Hidup Layak di Jakarta?

korannews.com – Besaran biaya hidup di setiap kota berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Hal ini bisa saja dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari tingkat kemajuan daerah, minat wisata, dan yang terpenting gaya hidup.

Makin tinggi tingkat pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut, maka harga kebutuhan pokok di wilayah itu juga turut tinggi. Karena itu sebagai ibu kota negara, biaya hidup di DKI Jakarta harus diakui memang lebih tinggi dibandingkan kota-kota besar lainnya.

Memang, besarnya biaya tidak lepas dari pengaruh gaya hidup. Namun secara umum, kira-kira harus punya gaji berapa agar seseorang bisa hidup layak di Jakarta?

Perencana keuangan Finansia Consulting Eko Endarto menilai memiliki gaji di kisaran UMP DKI Jakarta tahun 2023 sebesar Rp 4,9 juta sudah cukup. Sebab menurutnya, tingkat kelayakan hidup seseorang bukan dinilai dari pemasukan yang didapat, melainkan cara mengelola keuangan.

“Cukup nggak cukup itu sangat bergantung dengan berapa yang dikelola, bukan yang masuk. Artinya yang terpenting itu bukan seberapa banyak yang diterimanya tapi berapa pengeluarannya,” jelas Eko Endarto kepada, ditulis Jumat (2/11/2022).

Ia memberikan contoh, orang-orang yang tinggal di Yogyakarta punya UMP lebih rendah dari Jakarta namun bisa tetap hidup layak. Padahal, di beberapa titik Yogyakarta juga ada yang membutuhkan biaya mahal, contohnya makanan. Pun begitu sebaliknya, di Jakarta ada yang murah seperti di Yogyakarta.

“Dengan gambaran itu UMP cukup, buktinya UMP di Yogyakarta lebih rendah dari Jakarta Cukup. Begitu pula dengan di Jawa tengah. Padahal di Yogyakarta juga ada yang mahal seperti di Jakarta, dan di Jakarta juga ada yang murah seperti di Yogyakarta,” katanya lagi.

Karena itulah, menurutnya hidup layak adalah jika seseorang bisa mencukupi atau memenuhi kewajibannya. Kewajiban yang dimaksud dibagi menjadi 4 jenis pengeluaran, yakni cicilan utang, pengeluaran untuk investasi, proteksi, dan konsumsi.

Lebih lanjut Eko menjelaskan bahwa cicilan hutang yang dimiliki oleh seseorang sebaiknya tidak lebih dari 30% penghasilan. Sedangkan pengeluaran untuk investasi atau tabungan sebaiknya sekitar 10%.

“Kalau untuk proteksi lebih kurang juga 10%. Bahkan mungkin untuk pekerja bisa lebih murah kan karena biasanya sudah ditanggung kantor,” jelas Eko Lagi.

Barulah sisa dari penghasilan itu dapat digunakan untuk konsumsi atau memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari seperti makan, transportasi, biaya kuota internet, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa mendapatkan besaran gaji UMP sebesar Rp 4,9 juta untuk hidup di Jakarta.

“Intinya berapapun besarnya dia harus kebagi ke 4 itu. Dengan begitu dapat dikatakan dikatakan cukup dan harus cukup,” imbuh Eko.

error: Content is protected !!