Harumnya Kopi Flores Menemani Nobar Film Labuan Hati di Kamboja

Harumnya Kopi Flores Menemani Nobar Film Labuan Hati di Kamboja

Harumnya Kopi Flores Menemani Nobar Film Labuan Hati di Kamboja

Phnom Penh: Dengan ditemani kopi asal Flores, KBRI Phnom Penh telah menyelenggarakan “Nonton Bersama” (nobar) film “Labuan Hati” produksi Lola Amaria Production House yang berlatar belakang keindahan Labuan Bajo pada Minggu, 3 Juli. Kegiatan nobar ini bertujuan untuk memperkenalkan salah satu destinasi wisata super Indonesia sekaligus memperkenalkan produk kopi dan cokleat khas Indonesia, khususnya dari Flores.
 
Nobar dibuka oleh Bapak Sudirman Haseng, Duta Besar RI dan sambutan dari Madam Chhay Sivlin, Presiden Cambodia Association of Travel Agents (CATA) serta penjelasan singkat mengenai Labuan Bajo oleh Ibu Shana Fatina, Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF). Selain para agen perjalanan di Kamboja, tamu undangan juga terdiri dari Kementerian Pariwisata Kamboja, media televisi, pengusaha dan importir produk makanan-minuman Indonesia, serta influencer di Kamboja.
 
“Film Labuan Hati merupakan film spesial, di mana pemain utama, direktur, serta produser semuanya perempuan, serta mengambil lokasi di salah satu destinasi wisata super Indonesia, yaitu Labuan Bajo di Manggarai Barat, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur,” ujar Dubes Sudirman dalam sambutan pembuka.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Labuan Bajo memiliki berbagai macam atraksi wisata, baik wisata tualang, alam, budaya, maupun belanja. Tahun depan, saat Indonesia menjadi Ketua ASEAN, Labuan Bajo akan menjadi tempat diselenggarakannya KTT ASEAN 2023,” tambahnya, dalam keterangan di situs Kementerian Luar Negeri, Selasa, 5 Juli 2022.
 
Dalam sambutannya, Presiden CATA menyampaikan bahwa Indonesia masih merupakan salah satu destinasi pariwisata yang diminati warga Kamboja, terutama Bali sebagai destinasi utama bulan madu. Pulau Sumatra juga terkenal di Kamboja, apalagi dengan adanya lagu lawas berjudul Lea Huey Sumatra (Goodbye Sumatra) yang dibawakan penyanyi legendaris Kamboja Sinn Sisamouth.
 
Ia juga menyampaikan bahwa pariwisata membuat orang tertarik dan lebih mengenal budaya. Nobar ini diharapkan dapat membuat operator wisata Kamboja lebih mengenal Labuan Bajo. 
 
Direktur Utama BOPLBF juga memberikan penjelasan bahwa Labuan Bajo didirikan berdasarkan Keputusan Presiden tahun 2018. Pada 2019, Labuan Bajo menyambut lebih dari 250 ribu wisatawan di mana 60 persennya terdiri dari wisatawan mancanegara. BOPLBF selain menangani wisata komodo, juga menangani ekonomi kreatif dan wisata kuliner di sekitarnya, seperti Flores Singing Festival pada 2021.
 
Dirut BPOLBF menyampaikan bahwa untuk ke Labuan Bajo, wisatawan harus sudah vaksinasi lengkap. Karena G20, wisatawan Kamboja dapat langsung ke Labuan Bajo melalui Singapura ataupun menggunakan maskapai Citilink dari Bandara Soekarno Hatta. 
 
Film Labuan Hati produksi Lola Amaria Production House bercerita mengenai kisah perjalanan tiga perempuan di Labuan Bajo. Selain jalan cerita yang menarik, penonton juga dimanjakan dengan latar belakang Labuan Bajo di mana ketiga tokoh perempuan tersebut melakukan island hopping di Pulau Padar, Pulau Kelor, dan Pulau Komodo, berfoto di berbagai titik menarik seperti Pantai Merah (Pink Beach) dan Komodo, serta melakukan kegiatan wisata bahari bawah laut seperti menyelam dan snorkeling.
 
Untuk melengkapi acara nonton bersama, juga disediakan minuman kopi khas dari Flores, yaitu arabica manggarai, arabica bajawa, robusta manggarai dan robusta bajawa, serta bagi mereka yang bukan penggemar kopi juga disediakan coklat Bali Kintamani, Sumatra Andalas, dan campuran Bali-Sumatra-NTT.
 
Kegiatan ini disambut secara antusias oleh para peserta, terutama para agen perjalanan wisata Kamboja yang berharap dapat memasarkan paket-paket wisata (outbound) ke Indonesia.
 
Baca:  Indonesia Premium Coffee Expo & Forum 2022, Upaya Tingkatkan Ekspor Kopi
 

(WIL)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Exit mobile version