korannews.com – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah menyebutkan pada 2022 pertumbuhan ekonomi di daerah itu naik cukup signifikan yakni mencapai 4,36 persen atau naik 1,07 persen jika dibandingkan 2021.
“Kondisi ekonomi di Sumbar terus mengalami peningkatan. Namun, angka itu masih di bawah angka rata-rata nasional yakni 5,31 persen,” Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah di Padang, Sabtu.
Peningkatan tersebut seiring diterapkannya beberapa kebijakan oleh pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi secara intensif, dan berkesinambungan sehingga ekonomi nasional mengalami peningkatan termasuk di Sumbar.
Secara umum pertumbuhan ekonomi 19 kabupaten dan kota di provinsi tersebut juga mengalami peningkatan pada 2022 bila dibandingkan 2021. Kabupaten Padang Pariaman merupakan daerah yang mencatatkan laju pertumbuhan tertinggi di antaranya 18 daerah lainnya yakni 6,87 persen.
Berikutnya Kabupaten Kepulauan Mentawai menempati posisi kedua sebagai daerah laju pertumbuhan yang baik dengan capaian 4,94 persen, Kota Bukittinggi 4,64 persen. Sedangkan daerah laju pertumbuhan ekonomi paling rendah yaitu Kabupaten Sijunjung yakni 3,95.
Secara umum struktur ekonomi di Sumbar didukung oleh sejumlah lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan, perdagangan besar dan eceran, reparasi sepeda motor maupun mobil serta transportasi dan pergudangan.
“Lapangan usaha tersebut memberikan sumbangan terhadap perekonomian Sumbar sebesar 48,58 persen,” kata mantan Wali Kota Padang tersebut.
Pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi sektor penyumbang terbesar dalam memberikan kontribusi pada perekonomian Sumbar yakni 21,20 persen. Namun, diakuinya kontribusi itu menurun bila dibandingkan 2021 sebesar 21,69 persen.
Terakhir, lapangan usaha perdagangan besar dan eceran serta reparasi sepeda motor maupun mobil memberikan kontribusi sebesar 16,50 persen. Angka itu naik 15,84 persen dibandingkan tahun sebelumnya.