Genjot Literasi Digital, Kemenkominfo Gandeng GNLD Siberkreasi Gelar ToT

Genjot Literasi Digital, Kemenkominfo Gandeng GNLD Siberkreasi Gelar ToT

Genjot Literasi Digital, Kemenkominfo Gandeng GNLD Siberkreasi Gelar ToT

Jakarta:  Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi (GNLD) melaksanakan Training of Trainers (ToT) Literasi Digital di Kota Banda Aceh.  Kegiatan ini menyasar kelompok masyarakat bagi Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK), sahabat difabel Aceh, Universitas Teuku Umar (UTU) dan Gerakan Pemuda Sehat Aceh (GPS).
 
Pelatihan ini diikuti 45 peserta dan dilaksanakan selama satu hari di Banda Aceh. Dengan adanya agenda ini, diharapkan dapat mempersiapkan para calon pelatih agar dapat mengedukasi serta mengajak masyarakat dalam mengenal dan memahami literasi digital.
 
Terutama pada segmen kelompok masyarakat, demi mendukung tercapainya target kumulatif sebesar 50 juta orang mendapatkan literasi di bidang digital di tahun 2024.  Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 disebutkan bahwa Indonesia masih berada dalam kategori “sedang” dengan angka 3.49 dari 5,00.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Merespons hal tersebut, Kemenkominfo memberikan pelatihan Training of Trainers (ToT) dengan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
 
Sekretaris Dinas Kominfo, Informatika dan Statistik Kota Banda Aceh, T. Taufik Mauliansyah mengatakan, bahwa hasil dari kegiatan ini dapat mewujudkan masyarakat yang cakap teknologi dan media digital yang benar dan bertanggung jawab. Selain itu juga turut melibatkan masyarakat inklusif dengan melaksanakan kegiatan literasi digital secara mandiri bersama anggota komunitasnya.
 
“Proses transfer knowledge literasi digital ini perlu melibatkan seluruh stakeholder di suatu kawasan, baik negara, provinsi, maupun kabupaten atau kota,” terang Taufik.
 
Misalnya dengan melibatkan komunitas kepemudaan, komunitas keagamaan, komunitas perempuan, komunitas difabel, komunitas karyawan perusahaan swasta, BUMN, BUMD, dan stakeholders lainnya.  
 
Tenaga Ahli Kemenkominfo Bidang Tata Kelola dan Budaya Digital, Donny Budhi Utoyo turut memberikan paparan materi praktik fundamental Privasi dan Sekuriti Digital Personal (keamanan digital). Di kesempatan yang sama secara panel, Ketua RTIK Aceh, Fakhrullah Maulana membekali peserta dengan materi kecakapan digital.
 
Sedangkan CEO Next Generation (NXG) Indonesia, Khemal Andrias membawakan materi etika digital dan budaya digital. Materi-materi yang diberikan nantinya dapat peserta sesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan gunakan sebagai paparan di kegiatan mandiri mereka.
 
Selain dibekali materi 4 pilar literasi digital, perwakilan Tim Literasi Digital Kemkominfo, Ivana Maida, juga memaparkan bagaimana cara peserta dapat berkolaborasi dalam program komunitas literasi digital segmen kelompok masyarakat. Dalam program tersebut, peserta diberikan pembekalan bagaimana membuat proposal kegiatan serta rekomendasi kegiatan.
 
Yaitu menyelenggarakan lokakarya/webinar/talkshow berdasarkan empat pilar literasi digital yang diharapkan dapat diikuti minimal 50 orang peserta, berkolaborasi dengan komunitas lain yang memiliki kesamaan baik sasaran maupun kegiatan, dan melakukan peningkatan kapasitas internal untuk meningkatkan literasi digital.
 
Baca juga: UGM Gandeng Kemenkominfo Gelar KKN untuk Bangun Literasi Digital masyarakat
 

(CEU)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Exit mobile version