Gelar RUPSLB, Garuda Indonesia Dapat Persetujuan Penambahan Modal

Gelar RUPSLB, Garuda Indonesia Dapat Persetujuan Penambahan Modal

korannews.com – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dengan kode emiten GIAA melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ( RUPSLB ) pada hari ini, Jumat (14/10/2022). RUPSLB yang digelar pada hari ini merupakan lanjutan dari rangkaian agenda mata acara RUPSLB yang sebelumnya telah dilaksanakan pada Agustus 2022 lalu.

Dalam agenda RUPSLB Lanjutan tersebut, Garuda Indonesia berhasil memperoleh persetujuan dari pemegang saham untuk sejumlah agenda aksi korporasi Perseroan dalam kaitan penambahan modal usaha melalui persetujuan pemegang saham untuk Melaksanakan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Garuda Indonesia berencana akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 68 miliar lembar saham (PMHMETD). Perusahaan penerbangan BUMN tersebut juga akan melakukan konversi utang Perseroan kepada kreditur sehubungan dengan Putusan Homologasi Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang melalui penerbitan sebanyak-banyaknya 22 miliar lembar saham melalui penambahan modal tanpa memberikan HMETD.

Adapun total utang yang akan dikonversi adalah maksimal Rp 4,2 triliun menjadi saham mengacu pada ketentuan POJK 14/2019 (PMTHMETD, dan bersama-sama dengan PMHMETD Penambahan Modal). Agenda RUPSLB Lanjutan tersebut turut menyetujui pengeluaran saham seri C yang memiliki hak-hak atas saham sama dengan klasifikasi saham seri B dengan nilai nominal saham serendah-rendahnya Rp 182 per lembar saham.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, RUPSLB Lanjutan tersebut juga turut menyetujui terkait sejumlah aspek tata kelola Perseroan terkait dengan pemberian kuasa dan kewenangan Direksi maupun Dewan Komsaris untuk melakukan tindakan yang diperlukan sehubungan dengan tindak lanjut pelaksanaan Penambahan Modal Perseroan.

“Persetujuan yang telah diberikan pemegang saham melalui gelaran RUPSLB Lanjutan menjadi milestone penting dalam upaya Perseroan untuk terus mengakselerasikan misi transformasi kinerja yang salah satunya kami perkuat melalui langkah restrukturisasi maupun berbagai kebijakan strategis penyehatan kinerja usaha secara jangka panjang,” kata Irfan dalam siaran pers, Jumat (14/10/2022).

Irfan mengatakan, hasil ini mempertegas komitmen Garuda Indonesia terhadap realisasi rencana perdamaian yang sebelumnya telah mendapatkan persetujuan dari mayoritas kreditur melalui putusan hasil homologasi PKPU pada bulan Juli 2022 lalu.

“Kami berharap hasil putusan RUPSLB Lanjutan ini, akan dapat mengakselerasikan proses transformasi kinerja utamanya melalui restrukturisasi yang diharapkan dapat rampung pada akhir tahun 2022 ini dan tahun depan diproyeksikan akan menjadi momentum penting bagi Perusahaan mewujudkan misi dalam menjadi entitas bisnis yang lebih sehat, kompetitif, dan profitable,” lanjut Irfan.

Irfan menambahkan, perseroan akan mengoptimalkan penambahan modal kerja ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, utamanya untuk kebutuhan maintenance dan restorasi armada serta turut mencakup bahan bakar, biaya sewa pesawat hingga biaya penunjang lainnya.

“Hal ini diharapkan mampu memperkuat outlook kinerja usaha Perseroan jelang transisi masa endemi mendatang,” tegas dia.

Adapun komposisi Penambahan Modal tersebut nantinya termasuk rencana penyertaan modal negara (PMN) untuk Perseroan yang sebelumnya telah dialokasikan sebesar Rp 7,5 triliun oleh Pemerintah dalam Cadangan Pembiayaan Investasi sebagaimana akan ditetapkan kembali dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2022.

Selaras dengan implementasi proses restrukturisasi sesuai rencana yang telah disetujui, Irfan memastikan Garuda Indonesia berkomitmen penuh untuk terus melaksanakan transformasi bisnis lainnya dalam menghadirkan bisnis penerbangan yang jauh lebih sehat, adaptif, dan agile.

Hal ini dinilai penting dalam menangkap potensi pasar penerbangan di masa mendatang. Garuda Indonesia juga akan menurunkan lease rate, optimalisasi jumlah dan tipe pesawat, penerapan power-by -hour hingga akhir tahun 2022, optimalisasi jaringan penerbangan, dan optimalisasi peningkatan pendapatan kargo dan ancillary.

error: Content is protected !!