FBI Geledah Rumah Donald Trump di Florida

Merdeka.com – Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) menggeledah rumah mewah mantan presiden Donald Trump yang terkenal dengan nama resor Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, pada Senin. Penggeledahan dilakukan setelah keluar surat perintah penggeledehan sebagai bagian penyelidikan dokumen kepresidenan, termasuk dokumen-dokumen rahasia yang kemungkinan dibawa Trump ke kediaman pribadinya. Demikian diungkapkan tiga sumber yang mengetahui operasi tersebut kepada CNN.

Trump membenarkan keberadaan anggota FBI di rumahnya.

“Mereka bahkan membuka brankas saya,” kata Trump, dikutip dari CNN, Selasa (9/8).

Saat penggeledahan berlangsung, mantan presiden kontroversial itu berada di Trump Tower, New York.

“Rumah saya yang bagus, Mar-A-Lago di Palm Beach, Florida, saat ini sedang dikepung, digeledah, dan diduduki sekelompok besar agen FBI,” kata Trump dalam pernyataannya pada Senin malam.

Departemen Kehakiman sedang menyelidiki dua kasus berkaitan dengan Trump, salah satunya terkait upaya membatalkan pemilihan presiden pada 2020 dan kerusuhan 6 Januari 2021, dan dugaan Trump menyembunyikan sejumlah dokumen rahasia negara.

Penggerebekan dimulai pada Senin pagi dan personel penegak hukum tampaknya fokus pada area klub tempat kantor dan kediaman Trump, menurut seseorang yang mengetahui hal tersebut.

FBI memeriksa tempat di mana dokumen tersebut disimpan dan mengambil sejumlah kotak penyimpanan. Setelah Arsip Nasional memulihkan catatan Gedung Putih dari Mar-a-Lago dalam beberapa bulan terakhir, FBI pada hari Senin harus memverifikasi bahwa tidak ada dokumen yang tertinggal.

Pengacara Trump, Christina Bobb mengatakan FBI menyita beberapa dokumen.

“Presiden Trump dan tim kuasa hukumnya selalu kooperatif dengan FBI dan pejabat DOJ (Departemen Kehakiman). FBI tidak melaksanakan penggeledahan tanpa pemberitahuan dan menyita dokumen,” kata dia.

Menurut salah seorang sumber, ada komunikasi antara FBI dan Pasukan Pengaman Kepresidenan sebelum dilakukan penggeledahan pada Senin, yang memberikan FBI akses ke rumah Trump tanpa kesulitan apapun.

CNN telah menghubungi FBI untuk dimintai komentarnya. Sementara Departemen Kehakiman menolak mengomentari hal ini.

Pejabat Gedung Putih mengatakan tidak diinformasikan terkait penggeledahan tersebut. Pejabat senior kepresidenan mengatakan tidak tahu terkait penggeledahan tersebut sampai kabar tersebut diberitakan media. [pan]

Baca juga:
Duka Keluarga Donald Trump Selimuti Pemakaman Ivana
Ivana Trump, Istri Pertama Donald Trump Meninggal Dunia
Mantan Pejabat AS Akui Pernah Rencanakan Kudeta di Negara Lain
Donald Trump Usulkan Guru di AS Diizinkan Bawa Senjata ke Ruang Kelas
Elon Musk Bakal Izinkan Trump Punya Akun Twitter Lagi


Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!