Acara yang dihadiri secara fisik lebih dari 30 peserta diaspora Indonesia dan pengusaha lokal warga Selandia Baru tersebut merupakan pertemuan bisnis kali pertama yang digelar KBRI Wellington sejak pandemi Covid 19.
Pertemuan dilaksanakan dalam format hibrida, mengundang kehadiran peserta secara fisik dengan melibatkan narasumber dan peserta lainnya di luar kota Auckland melalui platform virtual. Acara berlangsung di ruangan Parkside Hotel, kota Auckland, Selandia Baru.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dubes Fientje menyampaikan kepada forum bahwa pertemuan dialog bisnis ini merupakan upaya mendorong dan mempertemukan kembali para pelaku bisnis, baik yang ada di Selandia Baru maupun di Indonesia. Para pelaku bisnis diharapkan dapat berdialog menyangkut berbagai permasalahan dalam situasi dan kondisi saat ini.
Selain itu, forum bisnis juga dimaksudkan sebagai upaya Pemerintah Indonesia melalui KBRI Wellington untuk mendukung dan memfasilitasi aktivitas ekonomi dalam peningkatan promosi di bidang perdagangan, pengembangan bisnis dan investasi di Indonesia.
Acara tersebut didukung kantor Perwakilan Bank Indonesia di Beijing, Bp. Tutuk Cahyono (Direktur BI Beijing) dan BI Pusat Jakarta, Bp. Yossi Yoswara, Wakil Direktur Perlindungan dan pengembangan UMKM yang menjadi narasumber dalam memberikan paparan tentang kondisi dan prospek perekonomian Indonesia serta mendukung dan membina para pelaku bisnis Indonesia khususnya para pengusaha UMKM.
Forum bisnis juga memberikan kesempatan kepada dua pengusaha UMKM, yaitu CV Jawa Clasic dari Provinsi Yogjakarta di bidang furnitur dan CV Frinsa Argolestari, pengusaha di bidang kopi asal Provinsi Jawa Barat. Turut berpartisipasi pula sebagai pembicara dari kantor Wakil dari kantor IIPC-Sydney, Ibu Puspita Arum Paramitha dan Mr. Brian Thorrington, Konsul Honorer RI di Auckland.
Acara dialog bisnis tersebut berjalan sangat interaktif dan para peserta menunjukkan rasa antusiasme tinggi dalam menanggapi sesi paparan dan dialog yang berjalan selama hampir 3 jam. Peserta yang hadir baik secara fisik maupun maupun virtual umumnya dari kalangan importir produk-produk baik makanan, pemilik restoran, kopi, maupun mebel serta sector IT dan teknologi.
KBRI Wellington menindaklanjuti hasil dialog tersebut dengan mempertemukan dan menghubungkan kedua pengusaha UMKM asal Indonesia untuk menindaklanjuti komitmen serta minat dari pengusaha diaspora di Selandia Baru. Ini merupakan upaya matchmaking atas promosi produk yang telah disampaikan, termasuk pengusaha konstruksi perusahaan Selandia Baru yang berkeinginan mendapatkan informasi lebih lanjut terkait kebutuhan material di bidang pembangunan konstruksi.
Baca: Dubes RI Jalin Persahabatan dengan Tokoh Kunci di Selandia Baru
(WIL)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.
