Dishub Babel mengajak maskapai penerbangan ikut menjaga laju inflasi

Dishub Babel mengajak maskapai penerbangan ikut menjaga laju inflasi

korannews.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengajak maskapai penerbangan ikut berkontribusi dalam menjaga laju inflasi daerah.

“Harga tiket penerbangan yang tinggi menjadi salah satu pemicu tingginya inflasi di Bangka Belitung pada April 2023,” kata Kepala DishubProvinsi Babel Asban Aris, di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan kenaikan harga tiket angkutan udara April 2023 yang bertepatan dengan momentum Lebaran menjadi pemicu naiknya inflasi di Babel, untuk itu pihaknya meminta maskapai penerbangan ikut berkontribusi menurunkan inflasi yang terjadi saat ini di Babel.

“Kami sudah menggelar rapat koordinasi bersama pihak maskapai penerbangan dalam upaya mencari solusi, agar bisa menurunkan harga tiket pesawat sehingga masyarakat umum terbantu dengan harga yang tidak terlalu tinggi,” katanya.

Dishub Babel juga akan melakukan pertemuan dengan Kementerian Perhubungan untuk membahas langkah-langkah yang dilakukan Pemprov Babel bersama pihak pengelola Angkasa Pura II dan maskapai penerbangan dalam menurunkan inflasi.

“Melalui pertemuan ini kita harap ada jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan solusi terbaik dan masyarakat pengguna jasa penerbangan juga merasa terbantu,” katanya lagi.

Eksekutif General Manager Angkasa Pura II Bandara Depati AmirMuhammad Adi Wiyatno mengatakan pihaknya hanya sebagai pengelola bandara dan tidak berhubungan langsung dengan naik-turun harga tiket pesawat.

“Kami hanya sebagai pengelola bandara. Harga tiket yang terjadi diiringi dengan terbatasnya armada penerbangan dari maskapai penerbangan yang ada,” ujarnya.

Sedangkan perwakilan maskapai penerbangan Garuda Albian Aprio menjelaskan penjualan tiket pada saat permintaan tinggi sudah memenuhi persyaratan yang ditentukan dengan mengacu pada tarif batas atas tiket pesawat.

“Kita sudah sepakat tidak melebihi tarif batas atas dan tidak kurang dari batas bawah, namun pada saat ‘peak season’memang kami gunakan sebagai tarif batas atas, karena ini merupakan situasional,” kata Albian.

error: Content is protected !!