SURYA.CO.ID, BLITAR – Ada saja cara yang dipakai pelaku kejahatan untuk mengerjai korbannya, seperti ketika Jamil (53), kehilangan sepeda motor GL Max ketika sedang sibuk di tengah sawah, Sabtu (9/7/2022) lalu. Uniknya pelaku sempat menyapa Jamil untuk meminjam motornya dengan alasan dipakai membeli rokok.
Korban yang juga warga Desa Sukosewu, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar itu memang mengira pelaku adalah seseorang yang sudah dikenalnya. Sehingga saat diteriaki pelaku yang hendak meminjam motor GL Max nopol AG 3391 QAF miliknya, mengiyakan saja.
Dan setelah setengah jam kemudian, korban baru sadar bahwa orang sok akrab yang menyapanya tidak juga kembali. Akibatnya, Jamil panik dan pencurian motor itu juga membuat gempar karena terjadi di siang bolong yaitu sekitar pukul 10.00 WIB.
Yang nekat, pelaku membawa motor saat diparkir di pinggir persawahan yang berjarak sekitar 2 KM dari rumah korban. Dan saat itu banyak orang sedang memanen padi dan mengumpulkan jerami, sehingga banyak juga sepeda motor lain diparkir berjajar di sana.
“Bukan hanya orang yang sedang memanen padi (buruh panen), tetapi saat itu banyak juga orang yang mencari jerami untuk paken ternak. Bahkan ada banyak sepeda motor diparkir,” tutur seorang warga, Minggu (10/7/2022).
Tidak diketahui pasti bagaimana awalnya, tetapi dari penuturan Jamil, saat ia memang berangkat dari rumahnya naik motor untuk mencari pakan ternak. Tetapi saat melewati persawahan di jalan desanya, ternyata ia melihat banyak orang sedang memanen sehingga ia turun untuk mengambil jerami.
Di saat korban sibuk mencari jerami, ada seorang pria yang memanggilnya. Orang itu diperkirakan datang dengan jalan kaki. Dengan berdiri di jalan tepi sawah, pria itu sok kenal dengan menyapa korban yang sedang mengumpulkan jerami di tengah sawah.
Jarak pelaku dengan korban sekitar 50 meter dan seharusnya wajahnya bisa dikenali. Tetapi saat itu korban sedang sibuk mengumpulkan jerami. “Kang Jamil, pinjam sepeda motornya ya, buat beli rokok,” teriak pria itu dengan logat Jawa.
Jamil yang sedang repot, hanya menimpali enteng,”Iya (bawa saja, maksudnya).”
Jamil mengira orang itu dikenalnya karena tahu namanya, sehingga bisa dipercaya. Karena saling membantu dan meminjam motor saat panen, sudah menjadi hal biasa bagi warga di desa. “Nggak tahu yang dipilih sepeda motor korban, meski ada banyak motor yang berjajar. Mungkin karena kontak motor korban tidak dilepas atau masih menancap,” paparnya.
Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.