Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan wajah baru Sarinah pada Kamis (14/7). Prosesi peresmian diawali dengan peninjauan lokasi oleh para undangan dan puncaknya berupa penandatanganan prasasti. Direktur Utama PT Sarinah Fetty Kwartati mengatakan gelaran ini merupakan prosesi lanjutan dari soft-opening ceremony yang telah dilaksanakan pada 21 Maret lalu.
“Berdiri di jantung ibu kota DKI Jakarta, Sarinah yang dahulu hadir sebagai etalase produksi dalam negeri seluas 28.864 m2, kini bertransformasi dengan luasan 32.506,6 m2,” ujar Fetty.
Fetty menyampaikan saat ini area ruang terbuka hijau juga dihadirkan sebagai spot bersantai, menikmati pertunjukan musik, dan berbagai kegiatan oleh para pengunjung. Meski demikian, ucap Fetty, garis besar roh Sarinah untuk menjaga keutuhan warisan para pendiri bangsa tetap dipertahankan dengan etnik dan budaya yang kental, terutama interior gedung, dengan sentuhan modernitas yang aesthetic.
Dia menyebut keberadaan Sarinah tidak hanya hadir sebagai landmark, namun juga saksi sejarah bangsa. Pertama kali dicetuskan pada tahun 1960an sebagai perwujudan kemandirian bangsa, Sarinah merupakan wujud harapan dan cita-cita bangsa tentang ekonomi kerakyatan, pola produksi dan distribusi barang, pengendalian harga, hingga peran wanita dalam upaya menciptakan masyarakat adil dan makmur Indonesia.
“Slogan baru Sarinah yakni Panggung Karya Indonesia merupakan konsep Community Mall yang mana Sarinah tidak lagi hanya sekedar penyedia area ritel tetapi berubah menjadi wadah inovasi lintas komunitas, gelaran, dan penjualan produk unggulan UMKM dan wirausaha perempuan,” lanjutnya.
Melalui wajah baru dan semangat baru, ucapnya, Sarinah membawa produk UKM unggulan untuk dapat Go Global melalui Trading House. Konsep retail yang fokus pada specialty store dan duty free shop menjadi unggulan Sarinah. Selain itu, sejalan dengan digitalisasi 4.0., Sarinah pun turut serta dalam upaya ekskalasi penjualan produk via daring.
“Sebagai satu-satunya pusat perbelanjaan yang berstatus cagar budaya, Sarinah memiliki relief yang merupakan ikon heritage yang menggambarkan kegiatan perdagangan di masa lalu,” ucap dia.
Tidak hanya itu, lanjut dia, cagar budaya lain terlihat dengan adanya eskalator pertama di Indonesia yang berada di dalam gedung Sarinah. Atraksi lain yang dihadirkan Sarinah yaitu kolam pantul, Skydeck, dan tangga amphitheater. Skydeck di lantai ketiga bangunan ini dapat difungsikan sebagai ruang kegiatan outdoor komunitas, seperti pagelaran musik dan seni, pemutaran film, expo, maupun pop up bazaar.
Fetty mengatakan interior transformasi Sarinah juga dimeriahkan dengan kontribusi seniman Indonesia dan telah dikurasi oleh kurator seni ternama di Distrik Seni. Transformasi Sarinah menjadi momentum untuk transformasi seluruh ekosistem bisnis dan jenama yang mengikuti perkembangan zaman, namun tetap membawa budaya Indonesia sebagai diferensiasi dengan bisnis retail lainnya.
“Sinergi dengan para pihak untuk mewujudkan integrasi bisnis retail, pariwisata, dan perdagangan, khususnya untuk meningkatkan ekspor produk dalam negeri, baik secara luring maupun daring menjadi hal yang kami garap dengan sungguh-sungguh. Per Juni 2022, kami telah menggandeng 500 mitra usaha dan memiliki cabang di enam titik, yaitu Sarinah De Braga – Bandung, Sarinah Banyumanik – Semarang, Sarinah Basuki Rahmat – Malang, Sarinah Bandara I Gusti Ngurah Rai – Bali, Bandara Soekarno Hatta – Cengkareng, dan Bandara Syamsudin Noor -Banjarmasin,” sambung Fetty.
Fetty berharap peresmian ini dapat menumbuhkan rasa bangga bagi para konsumen untuk belanja produk lokal unggulan, serta menikmati ruang belanja, budaya, karya, gaya dan maya di Sarinah.
Hal senada diungkapkan oleh Direktur Utama Injourney Dony Oskaria. Ia mengapresiasi kerja keras PT Sarinah sebagai anak usaha kami yang telah bertransformasi dengan wajah barunya.”Injourney sebagai Holding Company siap mengorkestrasikan para anggota perusahaan untuk turut mensukseskan program yang dibuat oleh PT Sarinah,” ucap Donny.
Dony juga menambahkan, ke depannya PT Sarinah akan menjadi ekosistem bisnis retail bagi industri kreatif dan merek lokal Indonesia, baik di pasar dalam negeri dan juga luar negeri. Dengan melakukan revitalisasi Mall Sarinah tentunya akan memberikan peluang kepada Sarinah untuk berkolaborasi dengan anggota Holding dalam meningkatkan revenue, added value, dan services.
Sumber: Republika.co.id
Artikel ini bersumber dari swa.co.id.