korannews.com – Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Medan, Sumatera Utara, menyambut baik perluasan penggunaan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) di ASEAN, di mana kini sistem tersebut sudah digunakan di Malaysia setelah tahun lalu disahkan di Thailand.
“Itu memudahkan pembayaran karena saat ini UMKM Medan sudah menghasilkan produk ekspor sejak Maret lalu,” ujar Kepala Dinas Koperasi UKM Medan Benny Nasution kepada ANTARA di Medan, Selasa.
Menurut Benny, pelaku UMKM Medan sudah akrab dengan penggunaan QRIS untuk transaksi pembayaran.
Baca juga:
Sampai awal Maret 2023, dia melanjutkan, ada sekitar 294 ribu dari 457.029 ribu unit usaha mikro di Medan yang memanfaatkan QRIS.
Benny menegaskan, pelaku UMKM di Medan juga rutin diberikan pelatihan digitalisasi, di mana di dalamnya termasuk pemanfaatan QRIS, untuk mengefektifkan penjualan.
“Digitalisasi ini salah satu strategi pemerintah untuk menjadikan UMKM naik kelas. Kami sudah membuat pelatihannya sejak tahun lalu,” kata Benny.
Meski demikian, tetap ada kendala terkait QRIS di kalangan UMKM yaitu pengadaan peralatan yang merata. “Sekarang tinggal peralatannya saja,” tutur Benny.
Bank Indonesia (BI) melakukan peluncuran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) antarnegara Indonesia-Malaysia pada Senin (8/5), melengkapi kemitraan serupa antara Indonesia dan Thailand mulai Agustus 2022.
Kebijakan ini selaras dengan prioritas jalur keuangan pada Presidensi G20 Indonesia 2022 untuk mengembangkan peta jalan penguatan pembayaran lintas batas.
Hal itu pun dianggap suatu pencapaian penting dalam Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 dan batu loncatan untuk implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) tahun 2025.