DBS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terjaga di Tengah Gejolak Ekonomi Global

DBS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terjaga di Tengah Gejolak Ekonomi Global

DBS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terjaga di Tengah Gejolak Ekonomi Global

Jakarta: Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus melaju meskipun berada di bawah ancaman resesi ekonomi global. Pada semester kedua 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan mencapai 5,2 persen, menguat dibandingkan dengan catatan di semester pertama sebesar 3,7 persen.
 
Ekonom Senior Bank DBS Radhika Rao mengatakan kinerja perdagangan yang kuat disertai pembukaan kembali aktivitas pascapandemi menjaga laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Momentum ini juga diiringi pemanfaatan dari kenaikan harga komoditas di taraf global dan stabilitas daya beli masyarakat.
 
“Mobilitas layanan jasa antar jemput juga mengiringi tren positif pertumbuhan ekonomi ini,” kata Radhika Rao, dalam laporan bertajuk ‘Indonesia Data Pulse 2Q22 GDP Growth Jumps‘, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 18 Agustus 2022.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Radhika Rao memperkirakan di kuartal kedua 2022 Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia akan mengalami peningkatan sebesar 5,44 persen secara tahunan, di mana lonjakan ini melampaui perkiraan sebelumnya sekaligus melewati angka pertumbuhan di kuartal pertama sebesar lima persen.

Prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2022 juga diprediksi akan lepas landas melewati berbagai capaian ekonomi di 2021. Hal ini ditunjukkan dengan pertumbuhan di semester pertama 2022 yang mencatatkan 5,2 persen.
 
“Pulau Jawa merupakan kontributor utama pertumbuhan secara keseluruhan, yang menyumbang 56,6 persen dari keseluruhan output ekonomi, naik 5,7 persen secara tahunan,” tambahnya.
 
Di sisi lain, pemerintah perlu menjaga kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Tanah Air guna mencetak manusia unggul dan berdaya saing di tengah sengitnya persaingan dan di era globalisasi. Hal itu juga penting guna mencapai cita-cita menuju ‘Generasi Emas Indonesia’.
 
Wakil Wali Kota Bogor Dedie Abdu Rachim mengatakan dengan menjaga SDM maka dapat berdampak terhadap generasi yang berkualitas di masa mendatang. Salah satu yang perlu diterapkan adalah menjadi generasi yang sehat dan di antaranya melalui kegiatan imunisasi.
 
“Di 2045, Indonesia menargetkan generasi emas, yang kira-kira 23 tahun lagi. Anak-anak yang saat ini mengikuti kegiatan imunisasi hari ini, Insyaallah di 2045 sudah ada yang menjadi pejabat. Dengan kita menjaga mereka kita juga menjaga masa depan generasi emas Indonesia,” kata Dedie.
 
Adapun Pemerintah Indonesia tengah gencar melaksanakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di sepanjang Agustus 2022 ini. Sedangkan Yayasan Saraswati Nuraeni Murdisah, sebuah yayasan yang berfokus pada kegiatan sosial kemasyarakatan di bawah naungan Melli Darsa Center (MDC), turut mendukung dengan menggelar imunisasi campak dan rubella.
 
Pendiri Yayasan Saraswati Nuraeni Murdisah dan Melli Darsa Center, Melli Nuraeni Darsa, mengungkapkan sudah lama dirinya dan keluarga ingin berkontribusi lebih nyata bagi masyarakat. “Adalah tekad untuk berkontribusi nyata bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia terutama Kota Bogor,” pungkasnya.
 

(ABD)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Exit mobile version