korannews.com – BRI Life mengatakan, pendapatan premi baru ekuivalen yang disetahunkan (APE) sampai kuartal III-2022 mencapai Rp 2,45 triliun.
Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila menjelaskan, Premi baru tersebut tumbuh 42 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara, dari sisi pendapatan premi bruto (GWP) dapat tumbuh lebih dari 40 persen secara tahunan.
“Pertumbuhan ini ditopang oleh ketersediaan pasar yang sangat luas di induk usaha di Bank BRI dan juga target operating model yang disesuaikan dengan perkembangan usaha dengan didukung oleh expertise di bidang asuransi jiwa dan IT dari FWD” ungkap Iwan dalam konferensi pers, Jumat (14/10/2022).
Ia menambahkan, BRI Life terus mengembangkan target operating model untuk menyesuaikan dengan kondisi yang ada di pasar.
Iwan menjelaskan, BRI Life melakukan standarisasi di bidang pemasaran melalui tenaga pemasar, tools yang digunakan, dan proses pemasaran.
Hal tersebut dilakukan untuk memastikan perusahaan menghasilkan premi yang berkualitas. Dengan begitu, BRI Life dapat memenuhi kewajiban kepada Pemegang polis pada saat jatuh tempo.
Di sisi operasional, BRI Life terus mendorong efisiensi layanan pemegang polis, sehingga bisa memberikan layanan yang cepat dengan memanfaatkan teknologi digital.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan BRI Life Lim Chet Ming mengatakan, total GWP (premi bruto) perusahaan tumbuh lebih dari 40 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun 2021 menjadi Rp 6,9 triliun di tahun 2022.
Adapun sampai dengan akhir September 2022, hasil investasi mencapai Rp 638.2 miliar, bertumbuh 22 persen dibandingkan tahun lalu.
“Pertumbuhan ini ditopang oleh portofolio unitlink yang memberikan hasil investasi atas dana pemegang polis sebesar Rp 190.3 miliar,” terang dia.
“Sementara hasil investasi untuk portofolio non-unitlink mengalami kontraksi karena sebagian besar kami investasikan pada SUN sebesar 60 persen, pasar uang sebesar 19 persen, dan obligasi korporasi yang masuk dalam investment grade 18 persen, sesuai dengan karakteristik kewajiban yang ada” urai Lim.
Sementara itu, berdasarkan annual premium equivalent (APE), BRILife merupakan perusahaan asuransi jiwa terbesar ke-2 dengan market share APE sebesar 6.6 persen.
“Selanjutnya total aset BRI Life sampai September 2022, mencapai Rp 21 triliun, meningkat lebih dari 20 persen secara tahunan,” ucap dia.
Sebagai informasi, posisi rasio kesehatan keuangan yang tercermin dalam risk based capital (RBC) BRI Life berada pada tingkat 505 persen.
Angka tersebut berada di atas persyaratan minimum yang ditetapkan oleh OJK sebesar 120 persen.