Blacan Aromatic Ethnic Project Angkat Kehidupan Pesisir lewat Musik

Blacan Aromatic Ethnic Project Angkat Kehidupan Pesisir lewat Musik

Blacan Aromatic Ethnic Project Angkat Kehidupan Pesisir lewat Musik

Pekanbaru: Blacan Aromatic Ethnic Project, grup berbasis seni tradisi Melayu, sukses menuntaskan penampilannya dalam Riau Global Music International Festival 2022, pada hari kedua acara, pada Rabu, 23 Agustus 2022, di Komplek Bandar Serai Pekanbaru. 
 
Dalam penampilannya, Blacan Aromatic menceritakan proses kreatif mereka dalam bermusik yang dipengaruhi kehidupan pesisir di Bengkalis.
 
“Inspirasi kami dari kehidupan pesisir, kami berhadapan dengan air, tanah, angin. Kami mengambil kehidupan pesisir itu seperti apa. Itu misi yang kita sadari. Anak-anak (Blacan Aromatic) membaca situasi sekarang seperti apa, (dengan perspektif kaum pesisir). Misal, walaupun tidak secara verbal kami digital, tetapi digital secara pola pikir,” ujar Zalfandri Zainal, personel Blacan Aromatic.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Blacan Aromatic menyerap banyak hal tentang kehidupan pesisir dan tradisi yang ada di Bengkalis. Hal itu juga mereka tuang dalam pemilihan lirik dalam karya lagu.
 
“Karya-karya Blacan Aromatic menggunakan kata-kata yang tidak lazim. Contohnya, “jelatik.” Saya rasa anak pesisir adalah orang-orang yang perasa,” imbuh Zalfandri.
 
Secara musikal, Blacan Aromatic cukup komplet memadukan berbagai instrumen. Mulai dari gambus, akordeon, violin, suling, dan instrumen pukul. Aransemen nuansa Melayu terdengar cukup kental dalam musik yang mereka sajikan. 
 
Zalfandri juga membagikan cerita para anak muda di Bengkalis yang cukup dekat dengan kesenian. Bahkan, para seniman muda di sana memiliki sikap kritis terkait kualitas materi-materi musik para grup berbasis tradisi Melayu.
 
“Di Bengkalis seni tradisi hidup, sejak 2007 sudah ada kampung Zapin. Itu cara melestarikan musik tradisi. Sebenarnya di Bengkalis banyak (anak muda yang berkecimpung di seni tradisi), kawan-kawan di sana selektif tentang sebuah karya. Apalagi, kami di sana melihat Pekanbaru sebagai barometer kesenian. Kami harus berhati-hati dengan karya,” jelas Zalfiandri.
 

Riau Global Music International Festival 2022 menghadirkan 18 grup musik berbasis musik tradisi. Mereka adalah Riau Rhytm (Pekanbaru), Pura Mahligai (Dumai), Bathin Galang (Meranti), Djangat Indonesia (Pekanbaru), De Tradisi (Sumatera Utara), Armarosa (Rokan Hilir), Omok (Siak), Taman Bunga (Sumatera Utara), Cenglu (Solo, Amerika Serikat), WS Trio (Indra Giri Hulu), Limuno (Kuantan Singingi), Kober (Pelalawan), Blacan Aromatic (Bengkalis), Sendayung (Kampar), Geliga (Pekanbaru), Shaziva (Kep. Riau), Rumah Seni Balai Proco (Rokan Hulu), Martha & Syndicate (Indragiri Hilir).
 
 

(ASA)


Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Exit mobile version