Merdeka.com – Cara unik dan menarik dilakukan Akademi Televisi Indonesia (ATVI) dalam mengenalkan sekaligus mempromosikan institusi yang memang khusus mendidik para mahasiswa untuk terampil dan mahir dalam bidang broadcasting, digital media, dan sejumlah hal yang terkait dengan media sosial, antara lain konten kreator, konten editor, maupun calon YouTuber.
Acara unik tersebut bertajuk ‘ATVI Entertainment Presentation Gathering’ yang diselenggarakan di Studio 1 Emtek Cit, Jumat (15/7). Studio ini biasa digunakan untuk menggelar acara-acara regular di Indosiar, seperti AKSI (Akademi Sahur Indosiar), Stand Up Comedy Academy (SUCA) hingga Tukul Show. Sehingga nuansa dari program gathering ini tak ubahnya, seperti sedang menikmati acara live di Indosiar.
Acara yang dikemas khas sekolah broadcasting ini, merupakan kerja sama antara Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) se-Jabodetabek dan ATVI, menghadirkan sekitar 190 guru bimbingan dan konseling yang tersebar dari berbagai sekolah di wilayah DKI Jakarta dan Tangerang.
Dimulai dengan registrasi sesuai undangan yang sudah diberikan sebelumnya, para tamu undangan tidak lupa menjalankan protokol kesehatan, plus melakukan pengecekan apakah sudah mendatkan vaksin ketiga (booster). Namun demikian, fasilitas untuk swab test antigen tetap dilaksanakan bagi yang belum mendapat vaksin ketiga.
Sambil menunggu dari proses registrasi hingga ke makan siang, para tamu undangan yang terdiri dari guru-guru senior di masing-masing sekolah mereka, disuguhi dengan tayangan karya mahasiswa ATVI yang merupakan tugas-tugas semasa perkuliahan berlangsung.
Seperti telah disebutkan, acara promosi perkenalan kampus ATVI ini dikemas ala produksi sebuah tayangan variety show televisi. Para tamu diperlakukan layaknya tamu VIP dalam sebuah acara besar di televisi nasional. Bertempat di studio 1 di kompleks EMTEK CITY Daanmogot, acara ATVI Entertaiment Presentation Gathering ini dimulai tepat pukul 13.30.
Acara dibuka dengan suguhan tarian yang mewakili keragaman daerah di Indonesia seperti Sulawesi, Papua, Bali, Sumatera, Betawi dan Jawa. Representasi dari berbagai budaya besar yang ada di Nusantara. Tarian pembuka yang rampak itu, dengan sempurna dibawakan oleh Batavia Dance Studio. Seperti diketahui grup kesenian (tari) yang berdiri sejak tahun 2003 tersebut adalah nama yang terkenal dalam dunia seni tari di televisi nasional.
Dan layaknya acara siaran langsung, ATVI Entertainment Presentation Gathering ini juga dipandu oleh dua host yang sangat kompeten, yaitu Jeanette Lie, yang merupakan reporter Indosiar/SCTV dan Selfi LIDA (Juara 1 dari program Liga Dangdut Indonesia).
Selfi LIDA beserta rekannya Ical DA (Dangdut Academy) adalah dua artis penyanyi yang memeriahkan acara presentation gathering ini. Dua lagu dibawakan mereka yaitu ‘Rumah Kita’ karya GodBless dan ‘Gejolak Asmara’ milik pedangdut Nassar yang popular di tahun 2014.
Dalam rangkaian acara yang berdurasi sekitar 90 menit itu juga menampilkan karya-karya terbaik mahasiswa ATVI dari berbagai Angkatan yang meliputi beragam genre acara, mulai dari drama televisi, lifestyle magazine, video popular, traveling program hingga variety show. Tampilan program karya mahasiswa tersebut melengkapi penjelasan dari bapak Handy Utama selaku ketua bidang kemahasiswaan dan kerja sama ATVI.
Kabag Kemahasiswaan dan Kerja sama Institusi ATVI, Handy Utama Raphael memaparkan core competencies dari ATVI yaitu content producer, content creator, creative, program director dan broadcast expertise dan job opportunities atau potensi pasar kerja lulusan seperti, TV Broadcast, Radio Visual, Production House, Advertising Company, Video Producrtion dan Multimedia services, Digital Media Enterprise serta Public Relation.
“Hubungan antara apa yang diajarkan di ATVI dan potensi lapangan pekerjaan ini menjadi bekal bagi para guru bimbingan dan konseling saat mereka membimbing anak-anak didik, agar tepat dan selaras dalam memilih bidang studi kelak di jenjang perguruan tinggi,” ujar pria yang lebih akrab disapa Pak Hans ini.
Sementara Direktur ATVI, Eduard Depari MA, dalam sambutannya menekankan bahwa ATVI sudah mendapatkan izin dan penetapan keputusan dari Kemendikbudristek, untuk penyelenggaraan Program Studi Sarjana (S1) Terapan Produksi Media.
“Ini merupakan fakta dan konsekuensi logis dari komitmen ATVI untuk senantiasa mengadaptasi, mengikuti perkembangan zaman yang bergerak sangat cepat. Pendidikan sejatinya adalah mentransfer ilmu serta membangun karakter, dua hal Itulah yang dipilih ATVI dalam menjalankan misi pendidikannya,” katanya.
Ditegaskan Eduard, mengubah orientasi pendidikan dari fokus penyiaran (dalam hal ini Pertelevisian) ke konsentrasi produksi konten media digital merupakan konsekuensi logis keharusan pendidikan beradaptasi untuk mampu menjawab tantangan teknologi melalui penyiapan sumber daya manusia yang handal dan memadai. Tugas pendidikan adalah menyiapkan manusia untuk mampu memanfaatkan teknologi bagi kemaslahatan hidup bersama.
“Di era komunikasi digital ini, terbukti, teknologi telah merubah secara signifikan pola hubungan manusia,” tambahnya.
Suryani Zaini selaku ketua Yayasan Indosiar yang menaungi ATVI juga turut memberikan kata sambutan yang menekankan bahwa ATVI merupakan lembaga pendidikan yang kelak akan menghasilkan lulusan yang baik untuk bekerja di bidang produksi media. Sebagai konsekuensinya, dalam kurikulum yang diberikan ATVI mendasari konsep 4 C of media digital education yang meliputi, critical thinking, communication, creative, dan collaboration.
Dari EMTEK group sendiri, diwakili oleh Pieter Andrian, selaku Vice President Human Resources EMTEK Group yang hadir langsung di studio 1 EMTEK City. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan bahwa ATVI ada dalam ekosistem EMTEK group yang terdiri dari berbagai jenis bisnis dan usaha. Dari televisi hingga perusahaa-perusahan bussines services.
Khusus untuk acara entertainment gathering ini, beliau memberikan pernyataan, bahwa acara yang digagas oleh MGBK dan ATVI ini adalah inisiatif yang baik sekali untuk dijalankan. Karena dengan kita menjemput bola ke guru-guru SMA ini, meraka sangat mengapresiasi sekali. Mereka bisa melihat langsung studio dan berinteraksi dengan Emtek.
“Saya yakin acara seperti ini harus diimprove terus menerus supaya ke depannya bukan hanya bermanfaat bagi ATVI dan Emtek, tapi juga bagu masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Dari wakil Musyawarah Guru Bimbingan Konseling se-Jabodetabek, hadir ketua MGBK DKI, Ester Damanik. Dia mengatakan acara ini akan memberikan dampak luas soal sosialisasi bagi seluruh guru bimbingan dan konseling se-jabodetabek, dan ini akan diteruskan kepada para peserta didik.
“Kegiatan ini adalah hal yang paling bisa bermanfaat bagi semua sekolah karena, informasi bisa langsung terlihat dan merasakan sendiri fasilitas yang sudah disediakan kampus. Baik secara fisik dan potensi lulusannya. Selanjutnya para guru akan lebih mudah untuk menerangkan kepada para peserta didik tentang perguruan tinggi yang akan ditekuninya,” ujarnya.
Sedangkan Ketua MGBK SMA se-Kabupaten Tangerang, Nana Mardiana menambahkan, bahwa ATVI adalah salah satu sekolah broadcast yang diyakini bermanfat besar bagi peserta didik karena akan langsung prkatik dan bekerja di dunia broadcast.
Bahkan beliau menambahkan agar acara yang memberikan pemahaman secara komprehensif seperti ini bisa lebih sering diadakan, agar arus informasi tidak terputus bagi para siswa di SMA/SMK.
[cob]
Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.