AS Bertekad Perkuat Aliansi dengan Filipina di Tengah Ketegangan Isu Taiwan

AS Bertekad Perkuat Aliansi dengan Filipina di Tengah Ketegangan Isu Taiwan

AS Bertekad Perkuat Aliansi dengan Filipina di Tengah Ketegangan Isu Taiwan

Manila: Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken bertemu dengan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr hari ini, Sabtu, 6 Agustus 2022. Pertemuan keduanya dilakukan dalam upaya meningkatkan aliansi kedua negara tersebut, di saat Tiongkok melakukan latihan militer di sekitar Taiwan.
 
Blinken adalah pejabat AS paling senior yang mengunjungi Filipina sejak Marcos menjabat sebagai presiden pada 30 Juni.
 
“Aliansi ini kuat, dan saya yakin bisa tumbuh lebih kuat lagi,” kata Blinken kepada Marcos saat mereka bertemu di istana kepresidenan di ibu kota Manila, dilansir dari AFP.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Sementara itu, Marcos memuji ‘hubungan khusus’ antara AS dan Filipina. Negeri Paman Sam diketahui memiliki pakta keamanan dengan Manila.
 
Pertemuan Blinken dengan Marcos terjadi setelah Tiongkok melakukan serangkaian latihan militer besar-besaran di sekitar Taiwan. Latihan itu dikecam keras oleh AS dan sekutu Barat lainnya.
 
Selama latihan pada Kamis dan Jumat kemarin, Tiongkok menembakkan rudal balistik dan mengerahkan pesawat jet tempur serta kapal perang di sekitar Taiwan, yang berjarak sekitar 400 kilometer dari utara Filipina. ‘Permainan perang’ Tiongkok dilanjutkan hari Sabtu ini hingga Minggu besok.
 
Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) telah mendeklarasikan beberapa zona larangan bepergian di sekitar Taiwan, yang melintasi jalur pelayaran utama dan berada dalam jarak 20 kilometer dari pantai Taiwan. Langkah itu dilakukan sebagai tanggapan atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan, yang memicu kemarahan Negeri Tirai Bambu.
 
Blinken tiba di Manila kemarin malam setelah menghadiri pertemuan para menteri luar negeri ASEAN di Kamboja. Dalam kegiatan tersebut, ia mengutuk latihan militer Tiongkok di dekat Taiwan sebagai ‘eskalasi signifikan.’
 
Seperti anggota ASEAN lainnya, Filipina tidak secara resmi mengakui Taiwan. Manila tidak menunjukkan keinginan untuk mendukung Taipei dalam melawan Tiongkok.
 
Kementerian Luar Negeri Filipina mengatakan, pihaknya prihatin dengan meningkatnya ketegangan di wilayah utara negaran, dan mendesak semua pihak untuk menahan diri.
 
“Diplomasi dan dialog harus diutamakan dan berjaya,” kata kemenlu Filipina dalam sebuah pernyataan.
 
AS memiliki hubungan kompleks dengan Filipina – dan juga keluarga Marcos. Setelah memerintah Filipina selama dua dekade dengan dukungan AS, Ferdinand Marcos Senior pergi ke pengasingan di Hawaii saat menghadapi protes massa pada 1986.
 
Ketika ketegangan regional meningkat, Washington ingin mempertahankan aliansi keamanannya dengan Manila. Hal ini mencakup perjanjian pertahanan bersama dan izin bagi militer AS untuk menyimpan peralatan dan pasokan pertahanan di beberapa pangkalan Filipina.
 
Perjanjian tersebut juga memungkinkan pasukan AS untuk mengakses pangkalan militer tertentu di Filipina. Marcos telah mengindikasikan ia akan mencapai keseimbangan dalam konteks hubungan bilateral dengan Tiongkok dan AS.
 
Baca:  Taiwan Tuduh Tiongkok Lakukan ‘Simulasi’ Invasi
 

(WIL)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!