Dua tahun masa pandemi dinilai sebagai moment of truth bagi PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life Indonesia) dalam melindungi banyak masyarakat Indonesia. Tercatat sepanjang tahun 2021, Allianz Life Indonesia membayarkan klaim dan manfaat sebesar Rp13,5 triliun atau meningkat sebesar 20,4% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, untuk lebih dari 223.000 klaim asuransi jiwa dan kesehatan.
Sementara khusus untuk klaim terkait dengan kasus Covid-19 pada periode Maret 2020 – Mei 2022, Allianz Life Indonesia telah membayarkan klaim sebesar Rp960 miliar dari sekitar 50 ribu kasus.
“Peningkatan pembayaran klaim dan manfaat ini menunjukkan moment of truth bagi nasabah, terutama dalam situasi pandemi. Allianz Life Indonesia berkomitmen untuk merealisasikan tujuannya melindungi lebih banyak masyarakat Indonesia. Kami menjalankan bisnis dan operasional perusahaan yang sejalan dengan pilar-pilar strategis dalam hal pertumbuhan, kualitas, dan pengalaman,” ujar David Nolan, Country Manager & Direktur Utama Allianz Life Indonesia.
Hingga akhir 2021, Allianz Life Indonesia telah memiliki lebih dari 10 juta nasabah tertanggung. Adapun pendapatan premi bruto (gross written premium) sebesar Rp 19 triliun atau tumbuh 12,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kinerja ini didukung oleh pertumbuhan bisnis dari berbagai kanal distribusi, terutama keagenan dan bancassurance dengan 12 mitra perbankan. Dengan pertumbuhan bisnis yang positif, Allianz Life Indonesia membukukan total aset sebesar Rp 42,8 triliun. Sementara kesehatan finansial perusahaan yang diukur oleh rasio Risk-Based Capital (RBC) tercatat sebesar 405% pada tahun 2021, jauh di atas ketentuan regulator sebesar 120%.
Berdasarkan Laporan AAJI Kuartal IV tahun 2021 dan Laporan AAJI Kuartal I tahun 2022, Allianz Life Indonesia berhasil membukukan dan menjadi market leader untuk Weighted New Business Premium (WNBP) dengan pertumbuhan sebesar 11% dan market share 12%. Pencapaian ini berlanjut hingga kuartal I tahun 2022, Allianz Life Indonesia masih terdepan dengan market share WNBP sebesar 10,6%.
Pada kesempatan yang sama, Bianto Surodjo, Business Director Allianz Life Indonesia mengatakan dalam masa pandemi, Allianz bisa meningkatkan market share berkat pemanfaatan teknologi digital, seperti penjualan polis asuransi secara virtual.
“Di samping itu, secara end-to-end kami melakukan improvement seperti proses klaim secara digital, underwriting dengan memanfaatkan artificial intelligence dan layanan pasca penjualan lainnya. Kami senantiasa meningkatkan layanan melalui digitalisasi dan memperluas kanal distribusi, dengan cara merekrut agen yang memenuhi kualifikasi serta berlisensi, juga berkolaborasi lebih erat lagi dengan mitra perbankan,” tuturnya.
Sementara untuk meningkatkan penetrasi asuransi di Indonesia yang masih berkisar 3 persen, Allianz Life berkomitmen untuk menjangkau semua kalangan dengan menyediakan asuransi mikro. “Yang membutuhkan asuransi bukan hanya kelas menengah ke atas, tapi menengah ke bawah juga perlu. Maka dari itu Allianz Life juga fokus dari ujung atas ke ujung bawah, yang mana tidak semua perusahaan asuransi memiliki appetite seperti kami. Sebab kami percaya asuransi merupakan produk yang dapat meng-empower kondisi finansial masyarakat,” kata Bianto mengakhiri.
Editor : Eva Martha Rahayu
Swa.co.id
Artikel ini bersumber dari swa.co.id.