korannews.com – Jakarta, CNBC Indonesia – Besar pasak daripada tiang adalah peribahasa untuk mengingatkan individu atau rumah tangga untuk menjaga keseimbangan pengeluaran dan pendapatan. Oleh karena itu perlu membuat laporan arus kas untuk mendapatkan gambaran tentang uang masuk dan keluar.
Laporan arus kas (cashflow statements) adalah suatu pelaporan keuangan yang mengungkapkan jumlah uang yang diterima dan dikeluarkan oleh individu pada suatu spesifik periode waktu yang telah lewat, biasanya periode satu tahun.
Jadi di akhir tahun ini waktu yang tepat untuk mengevaluasi arus kas selama setahun. Untuk mempermudah tiap pengeluaran dan pendapatan harus dicatat dan direkap setiap bulan.
Jika pengeluaran lebih banyak dibandingkan dengan pendapatan, maka keuangan individu atau rumah tangga terindikasi tidak sehat. Sebaliknya, jika pendapatan lebih banyak maka menjadi indikasi bahwa keuangan sehat.
Adapun yang masuk ke dalam arus kas masuk yaitu gaji, dividen dari investasi atau hasil usaha, uang dari penjualan asset, hingga dana yang didapatkan dari hutang, dan lain sebagainya yang menambah rekening.
Sementara arus kas adalah pengeluaran yang dilakukan oleh seorang individu atau rumah tangga. Arus kas keluar dibagi menjadi dua yakni tetap dan variable.
Arus kas keluar tetap berupa pembayaran sewa rumah, cicilan KPR, premi asuransi, tabungan, investasi, pinjaman, dan pengeluaran lain yang nilainya tetap setiap bulan.
Sedangkan arus kas keluar variable diantaranya biaya pengobatan, biaya perawatan anak, konsumsi pribadi, belanja kebutuhan, liburan, hiburan, bensin, dan biaya lain yang jumlahnya tidak rutin.
Kemudian jumlah arus kas masuk dikurangi dengan jumlah arus kas keluar untuk mendapatkan nilai arus kas bersih.