Terancam Resesi, Microsoft Susul Google Setop Perekrutan Karyawan

Terancam Resesi, Microsoft Susul Google Setop Perekrutan Karyawan

Terancam Resesi, Microsoft Susul Google Setop Perekrutan Karyawan

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Perusahaan teknologi terkemuka di AS, Microsoft Corporation mengumumkan rencananya yang akan menghentikan kegiatan perekrutan karyawan di sejumlah tim hingga tahun depan.

Upaya ini dilakukan setelah perusahaan mengalami pembengkakan kerugian imbas inflasi AS. Lonjakan inflasi di Amerika sebesar 9,1 persen, telah mengantarkan perekonomian AS berada di jurang resesi.

Meningkatnya biaya hidup imbas melonjaknya berbagai kebutuhan pokok telah membuat sejumlah perusahaan besar ikut mengalami kerugian yang besar, termasuk Microsoft.

Baca juga: Update PSE Kominfo, YouTube dan Google Belum Terlihat di Laman PSE Asing

Untuk mencegah munculnya pembengkakan kerugian, Microsoft berencana untuk menghentikan perekrutan karyawan di sejumlah tim, termasuk dalam bisnis cloud Azure dan unit perangkat lunak keamanannya.

“Pembekuan perekrutan akan berlanjut di masa mendatang,” jelas perwakilan Microsoft.

Mengutip dari Bloomberg, rencana penyetopan rekrutmen karyawan sebenarnya telah lama direncanakan Microsoft tepatnya setelah perusahaan teknologi ini melakukan aksi pemangkasan hubungan kerja (PHK) massal pada 180.000 karyawannya di awal Juli lalu.

Diduga Ada "Pasal Karet", Ribuan Orang Tandatangani Petisi Tolak Kebijakan PSE, Ini Kata Kominfo

Namun karena ekonomi fiskal perusahaan kian menunjukkan penurunan, membuat Microsoft terpaksa mengambil langkah tegas untuk menghentikan laju pengeluaran dengan menyetop seluruh kegiatan perekrutan selama akhir tahun 2022 hingga 2023 mendatang.

Langkah tersebut diambil Microsoft menyusul Google yang telah lebih dulu memperlambat laju perekrutan pegawai.

Perusahaan alphabet ini diketahui telah menghentikan aktivitas rekrutmen hingga tahun depan. Hal ini disampaikan oleh CEO Sundar Pichai kepada karyawan melalui email, Selasa lalu (12/7/2022).

Baca juga: Microsoft Teams Alami Gangguan, User Tak Bisa Meeting Online, Layanan dan Fitur Lainnya Terdampak

Dalam pemberitahuan tersebut, Pichai menyebut bahwa pendapatan perusahaan saat ini tengah tidak stabil imbas dari goncangan ekonomi global. Alasan tersebutlah yang membuat raksasa internet ini harus memperlambatan perekrutan untuk sisa tahun ini.

Belum diketahui sampai kapan inflasi di AS akan terus melesat, namun sejauh ini sejumlah cara telah dilakukan bank sentral Amerika The Fed untuk mengekang laju inflasi, salah satunya dengan menaikan suku bunga acuan. Dengan begini diharapkan ekonomi AS bisa kembali stabil.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.

Exit mobile version