Tak Semua Informasi Penting dari PM Jepang Disampaikan kepada Publik

Tak Semua Informasi Penting dari PM Jepang Disampaikan kepada Publik

Tak Semua Informasi Penting dari PM Jepang Disampaikan kepada Publik

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Juru bicara dari Sekretariat Kabinet Jepang untuk hubungan masyarakat, Noriyuki Shikata mengungkapkan bahwa tidak semua informasi disampaikan PM Jepang kepada publik.

Termasuk juga mengenai kunjungan yang dilakukan tamu asing kepada PM Jepang.

“Kita sebanyak mungkin menyampaikan semua informasi harian kepada masyarakat. Namun tentu saja ada yang harus diseleksi yang akan disampaikan kepada umum,” ungkap salah satu juru bicara dari sekretariat kabinet Jepang untuk hubungan masyarakat, Noriyuki Shikata (59) kepada Tribunnews.com, Sabtu (19/8/2022).

Salah satu yang tidak bisa disampaikan kepada publik menurut Noriyuki Shikata adalah terkait pertemuan dengan tamu asing.

Baca juga: Kementerian Lingkungan Hidup Jepang Dukung Proyek Percontohan Produksi Dalam Negeri Bahan Bakar SAF

“Namun untuk Indonesia kita merasa hubungan kedua negara sangat baik selama ini sehingga segalanya kita muat di situs PM Jepang terutama saat PM Jepang ke Indonesia 29 April 2022,” ujarnya.

Meskipun demikian terkait hubungan dengan Rusia dan China, pihak Jepang tetap bersikap tegas.

“Kepada Rusia kita tetap menyalahkan mereka karena melakukan invasi kepada Ukraina dan kepada China apalagi peluncuran rudal baru-baru ini yang jatuh di dalam harus ZEE Jepang kita mengutuk keras dan meminta segera menghentikan latihan militer oleh China,” tegasnya.

Selain protes dan mengutuk keras China, Shikata juga menekankan bahwa segala pembicaraan dengan China kini ditunda untuk sementara.

“Rudal tersebut bukan hanya melanggar wilayah kekuasaan Jepang dan hukum internasional, tetapi juga yang lebih penting adalah sangat membahayakan warga negara Jepang yang ada saat itu, terutama dekat lokasi jatuhnya rudal di dalam garis ZEE Jepang itu,” jelasnya.

Hampir semua rakyat Pulau Yonaguni dengan jumlah penduduk 1.624 merasa prihatin dengan rudal China minggu lalu karena jaraknya di dalam Kepulauan Okinawa Jepang hanya 110 km dengan Taiwan dan China menargetkan Taiwan untuk latihan militernya.

“Kita sangat prihatin dan deg-degan tiap hari setelah tahu rudal jatuh di dalam wilayah Jepang,” kata beberapa nelayan Yonaguni beberapa waktu lalu.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif.

Info lengkap silakan email: [email protected] dengan subject: Belajar bahasa Jepang.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!