Omset adalah salah satu komponen penting dalam bisnis yang berhubungan dengan pendapatan usaha. Komponen ini menjadi salah satu indikator yang menentukan sukses atau tidaknya suatu bisnis. Jika penghasilan yang didapat besar, maka kemungkinan besar bisnis tersebut sukses. Begitu pula sebaliknya; jika omset kecil, besar kemungkinan bisnis tersebut belum sukses seperti yang diharapkan pemiliknya.
Mengingat sifat omset yang begitu penting, maka juga harus dipikirkan dalam business plan atau perencanaan bisnis Anda. Dalam business plan, yang dibahas tentu tidak jauh dari cara meningkatkan omset, mengoptimalkan sumber daya bisnis agar omset meningkat, dan sebagainya.
Namun, sebenarnya, pendapatan seperti apa omset itu? Apakah omset sama dengan profit? Lalu, bagaimana cara yang tepat untuk menghitung omset? Anda bisa memperoleh jawabannya dalam pembahasan berikut ini.
Pengertian Omset
Omset adalah total pendapatan yang diperoleh dari kegiatan usaha dalam periode waktu tertentu. Periode ini bebas ditentukan oleh pemilik usaha. Namun, umumnya omset dihitung per hari, minggu, bulan, bahkan tahun.
Namun, perlu diingat, omset adalah pendapatan kotor. Artinya, pendapatan tersebut belum dikurangi dengan seluruh pengeluaran selama proses produksi berlangsung. Apa saja pengeluaran yang dimaksud? Ada bermacam-macam jenisnya, tapi yang paling umum adalah biaya operasional produksi, biaya pemasaran produk, hingga biaya tak terduga.
Penting bagi pemilik bisnis untuk rutin menghitung omset. Dari penghitungan omset, Anda bisa mengukur performa bisnis; apakah sedang bagus atau justru sedang lesu sehingga perlu optimalisasi di sejumlah aspek. Selain itu, dari omset, Anda juga bisa memperkirakan peluang usaha untuk periode waktu selanjutnya
Baca Juga: Coba 4 Tips Ampuh Berikut agar Omzet Toko Kelontong Meningkat
Omset vs Profit, Apa Perbedaannya?
Apakah omset adalah profit? Inilah yang sering menimbulkan kesalahpahaman. Banyak yang mengira profit dan omset adalah dua hal yang sama. Namun, sebenarnya, omset dan profit sangat berbeda. Keduanya memang sama-sama berhubungan dengan pendapatan. Meski begitu, cara penghitungannya benar-benar berbeda.
Seperti penjelasan pada poin sebelumnya, omset adalah seluruh uang yang pengusaha dapat dari kegiatan jual-belinya. Pendapatan tersebut masih belum dikurangi biaya yang dikeluarkan saat proses produksi berlangsung. Dengan kata lain, omset adalah pendapatan kotor.
Profit sebenarnya juga merupakan pendapatan. Hanya saja, profit adalah jumlah yang didapat setelah pendapatan usaha dikurangi dengan biaya produksi (dan beban lainnya). Jadi, profit adalah omset yang sudah dikurangi biaya produksi atau mudahnya, pendapatan bersih.
Baca Juga: 5 Cara Melihat dan Memanfaatkan Peluang Bisnis Online Modal Kecil
Cara Menghitung Omset
Lalu, bagaimana cara menghitung omset yang benar? Apakah dengan menghitung uang yang masuk setelah kegiatan usaha? Anda memang bisa mengetahui jumlah omset dengan menghitung dana yang masuk. Hanya saja, cara tersebut kurang akurat sebab bisa saja uang tersebut telah tercampur dengan hal lain di luar kegiatan usaha. Untuk menghitung omset, Anda bisa mengikuti rumus berikut:
Omset = Jumlah Produk x Harga Jual Produk
Agar lebih mudah membayangkan penerapan rumus ini, mari simak contoh penghitungan omset pada poin selanjutnya.
Contoh Penghitungan Omset adalah Sebagai Berikut
Setelah mengetahui rumus menghitung omset, sekarang mari mencoba menerapkannya. Di sini, Anda akan diberi satu contoh soal sederhana.
Contoh soal penghitungan omset:
Ibu Ani berjualan cireng kemasan. Pada akhir Januari 2022, ia melihat toko online miliknya di GoStore dan menemukan produk cireng kemasannya laku sebanyak 1.000 pak. Harga satu pak cireng kemasan Ibu Ani adalah Rp12.000. Berapakah omset Ibu Ani pada bulan Januari 2022 tersebut?
Omset = Jumlah Produk x Harga Jual Produk
Omset = 1.000 x Rp12.000
= Rp12.000.000
Jadi, omset yang ibu Ani perolah pada bulan Januari 2022 adalah sebesar Rp12.000.000.
Baca Juga: Ini Cara Menghitung Modal Akhir dalam Bisnis, Sudah Tahu Belum?
Perlu Anda ingat, omset adalah pendapatan kotor yang didapatkan dari kegiatan usaha. Itu artinya, pendapatan tersebut belum dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan selama produksi. Omset juga berbeda dari profit mengingat profit pada dasarnya merupakan pendapatan bersih.
Apakah Anda sering merasa bingung saat harus menghitung omset dan menyusun laporan keuangan? Dengan aplikasi Moka POS, Anda tidak perlu bingung lagi. Aplikasi Moka POS telah dilengkapi fitur pencatatan sehingga semua transaksi terekam secara otomatis. Selain itu, Anda juga bisa melakukan integrasi dengan GoStore jika ingin memulai usaha toko online. Semuanya lengkap hanya dalam satu aplikasi Moka POS. Yuk, kembangkan bisnis Anda bersama Moka!
Artikel ini bersumber dari blog.mokapos.com.